Postingan

Thermoplast & Thermoset

  Perbedaan antara Thermoset dan Thermoplastik Banyak yang belum mengetahui apa perbedaan dari plastik thermoset dengan thermoplastik. Meskipun sekilas keduanya terdengar hampir serupa, thermoset dan thermoplastik merupakan material plastik yang jelas berbeda dimana masin-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Perbedaan utama dari keduanya yaitu dari bagaimana plastic ini merespon suhu tinggi saat dipanaskan hingga titik lelehnya, thermoplastik akan melunak menjadi bentuk cair sedangkan plastik thermoset tidak akan meleleh jika dipanaskan dan akan cenderung gosong. Mudahnya, thermoset bisa kita dianalogikan sebagai beton yang mana apabila sudah dibentuk tidak bisa dicairkan kembali, sedangkan thermoplastik sebagai air, yang jika sudah menjadi es bisa diubah kembali menjadi bentuk cair. Pemahaman atas perbedaan antara kedua jenis plastik ini adalah sesuatu yang fundamental bagi Anda yang ingin memulai untuk menjalankan bisnis plastik. Kesalahan dalam memilih jenis ...

POLIMER (PLASTIK)

Gambar
  Thermoplastik dan Thermosetting Polimer digolongkan menjadi plastik dan rubber (karet). Di dalam engineering material penggolongan tersebut dibagi ke dalam tiga kategori : Thermoplastik polymer (1), Thermosetting polymer (2),  dan Elastomer (3). Dimana (1) dan (2) adalah plastik, dan (3) adalah rubber. Thermoplastik : adalah polimer yang dapat dibentuk berulang kali dengan pemanasan (pemanasan hanya beberapa ratus derajat saja) dan pendinginan (temperature ruang), ini dapat kita bayangkan seperti  coklat yang akan lunak (rubbery/lembut dan lemas menyerupai karet) bila terkena panas dan menjadi kaku kembali setelah didinginkan, kita dapat merubah bentuknya berulangkali dengan pemanasan dan pendinginan. pergerakan rantai polimer thermoplastics saat dipanaskan Lihat gambar di atas, pada polymer jenis thermoplastik terjadi pergerakan rantai polimer ketika dipanaskan, rantai polimer menjadi mudah bergerak dan plastik menjadi lebih mudah dibentuk (soft) sesuai keing...

Pengujian Destructive Testing

Gambar
  Jenis Pengujian Dengan Cara Merusak  (Destructive Testing) Ada dua cara dalam pengujian material di industri yaitu dengan cara pengujian merusak (Destructive Testing) dan pengujian tanpa merusak (Non Destructive Testing) pengujian ini sangat diperlukan dibidang industri sebab pengujian ini akan membantu mengetahui sifat dari material yang akan digunakan di industri. Material yang digunakan di industri seperti besi, stainless, beton, alumunium, baja, kayu dll akan diuji sebelum digunakan.   Destuctive testing atau pengujian dengan cara merusak merupakan alat uji pada meterial yang diuji cobakan dengan cara merusaknya. Tujuan dari destructive testing adalah untuk memahami ketahanan suatu material dengan cara merusak agar dapat mengetahui apakah material kuat jika di tekan, tarik, dan di lengkungkan dsb sehingga menciptakan material yang berkualitas nantinya.   Pengujian Tarik (Tensile Testing)   Testile testing merupakan pengujian pada material dnegan cara m...

Sifat Material Teknik

Gambar
 Sifat Material  Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada bidang teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat –sifat itu akan mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut adalah:  Sifat mekanik Sifat fisik Sifat teknologi Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang sifat-sifat material tersebut Sifat Mekanik Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu. Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian mekani...

Baja Karbon

Gambar
Klasifikasi Baja Karbon Baja karbon (carbon steel) adalah material yang terdiri dari perpaduan karbon (≤2,06%), silikon (≤0,5%), mangan (≤1,65%), serta pengotor berupa sulfur dan fosfor. Material ini banyak digunakan dalam berbagai aspek, khususnya adalah bidang konstruksi dan pembuatan perkakas. Jika Anda ihat lebih dalam lagi, ternyata carbon steel terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing dari jenis tersebut memiliki karakteristik yang khas. Bahkan, penggunaan dari setiap kelompok carbon steel juga berbeda. Untuk mengetahui klasifikasi baja lebih lanjut, simak informasi selengkapnya dalam artikel ini. Klasifikasi Baja Karbon Dalam industri baja, terdapat klasifikasi untuk carbon steel. Klasifikasi ini berdasarkan kadar karbon yang ada dalam baja tersebut. Ada yang tinggi, sedang, hingga rendah, semua kandungan karbon ini berpengaruh terhadap nilai  uji tarik nya. Perlu Anda ketahui bahwa besi murni memiliki sifat yang lunak sehingga harus ada penambahan unsur lain, salah sat...

Besi Tempa

Gambar
 Besi Tempa               Besi tempa   adalah esi paduan   dengan kandungan karbon   yang amat rendah (kurang dari 0.08%) yang berbeda dengan  besi cor   (2,1% sampai 4%). Benda ini adalah sebuah gumpalan besi yang semi-menyatu dan berisikan serat terak   inklusi   (sampai 2% dari kandungan berat), yang memunculkan "biji-bijian" menyerupai kayu yang terlihat ketika besi itu tergores atau bengkok ke titik patah. Besi tempa itu berkarasteritik tangguh, mudah ditempa, ulet, tahan korosi dan mudah dilas . Sebelum perkembangan metode yang efektif untuk pembuatan baja   dan ketersediaan jumlah besar dari bahan baja, besi tempa adalah bentuk paling umum dari besi olahan yang beredar di dunia. Produk tempaan adalah barang yang telah dikerjakan secara mekanis oleh proses penempaan, ekstrusi, rolling, hammering, dll., untuk mengubah bentuk dan sifat besi tersebut. Besi tempa adalah produk besi yang sudah jarang diprod...

Besi Tuang

Gambar
 Besi Tuang             Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7 % karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua, ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksi dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite ke dalam ladle sebagai pengendali. paduan besi tuang (alloy iron castings) bahannya telah dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi mentah (pig iron). produk-produk seperti crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak menggunakan high-duty alloy iron casting. Benda-benda tuangan dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan dengan bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) ke...