Pengujian Destructive Testing
Jenis Pengujian Dengan Cara Merusak
(Destructive Testing)
Ada dua cara dalam pengujian material di industri yaitu
dengan cara pengujian merusak (Destructive Testing) dan pengujian tanpa merusak
(Non Destructive Testing) pengujian ini sangat diperlukan dibidang industri
sebab pengujian ini akan membantu mengetahui sifat dari material yang akan
digunakan di industri. Material yang digunakan di industri seperti besi,
stainless, beton, alumunium, baja, kayu dll akan diuji sebelum digunakan.
Destuctive
testing atau pengujian dengan cara merusak merupakan alat uji pada meterial
yang diuji cobakan dengan cara merusaknya. Tujuan dari destructive testing
adalah untuk memahami ketahanan suatu material dengan cara merusak agar dapat
mengetahui apakah material kuat jika di tekan, tarik, dan di lengkungkan dsb
sehingga menciptakan material yang berkualitas nantinya.
Pengujian Tarik (Tensile Testing)
Testile testing merupakan pengujian pada material dnegan
cara menarik suatu metarial sampai putus. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk
mengetahui seberapa kuat material jika ditarik. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan
beban gaya tarik ke material yang terus bertambah secara bertahap hingga
material putus.
Pengujian Tekan (Compressed Tester)
Pada pengujian ini kekuatan tekan dari
material harus lebih besar, sehingga pada saat pengujian material akan ditekan
hingga hancur. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui seberapa kuat
material jika ditekan nantinya. Cara pengujiannya yaitu dengan menekan material
dengan mesin yang gaya tekannya lebih besar hingga hancur.
Pengujian Bengkok (Bending Tester)
Uji bengkok ini merupakan alat uji yang sudah lama
dipakai untuk industri. Uji bengkok ini bertujuan untuk mengetahui apakan daya
kekuatan material jika dibengkokan akan bertahan lama atau tidak dan biasanya
digunakan untuk mengetes hasil dari pengelasan. Cara kerjanya yaitu dengan
menekan bagian samping material hingga bengkok sehingga menjadi lipetan dan
hancur.
Pengujian Kererasan (Hardness Tester)
Pengujian kekerasan yaitu digunakan untuk
mengetahui seberapa keras material tersebut biasanya yang diuji cobakan yaitu
meterial yang terbuat dari logam. Cara kerja pengujian ini yaitu dengan menekan
satu titik di material hingga menembus lapisan material sehingga mesin dari
hardness tester ini dapat mengetahui seberapa keras dari metarial tersebut.
Daftar Pustaka
Dieter, George.E., Sriati Djaprie, 1987. “Metalurgi Mekanik” Jilid 1 & 2, PT. Erlangga, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar