Cacat Pengelasan
Cacat Pengelasan
Definisi Cacat las
atau defect merupakan kondisi dimana pengelasan yang dilakukan tidak sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan baik berdasarkan standart ANSI, ASME,
ASTM, AWS, ISO, dan lain sebagainya. Sehingga seorang inspektor sebelum melakukan
inspeksi dalam proses pengelasan perlu mengetahui dan menentukan standart yang
berlaku sehingga dapat dilakukan analisis pada defect pengelasan.
Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui kondisi reject atau accept suatu pengelasan (identifikasi dan
klasifikasi diskontinyu). Pengelasan dikatakan accept apabila defect yang
terdapat pada pengelasan tersebut berada dalam range standart yang berlaku,
sedangkan pengelasan dikatakan reject apabila melebihi atau kurang dari range
pada standart yang berlaku.
Penyebab dari
munculnya cacat las atau defect ini dikarenakan prosedur pengelasan yang
tidak memadai ataupun tidak akurat atau bahkan tidak menggunakan prosedur sama
sekali. Prosedur dalam pengelasan ini harus diterapkan baik sebelum pengelasan,
saat pengelasan, ataupun setelah pengelasan.
Sehingga untuk
menghindari hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan sebelum pengelasan dengan
cara memeriksa peralatan dan bahan yang digunakan dalam pengelasan serta
memeriksa sambungan dan bukaan root agar sesuai dengan standart.
Pemeriksaan saat
pengelasan dengan cara memastikan metode dan parameter yang digunakan sesuai
dengan standart serta memastikan pengelasan setiap layer sesuai dengan
prosedur. Pemeriksaan setelah selesai pengelasan yaitu melakukan pengukuran dimensi
benda hasil las untuk mengetahui accept atau reject suatu pengelasan.
Identifikasi cacat
pada pengelasan sangat penting diketahui dan dilakukan apalagi bagi
pekerja di bidang inspeksi yang mana dengan pengecekan ini diharapkan suatu
produk las akan sesuai dengan standart yang ada sehingga terjamin keamanannya.
Sebelum membahas
mengenai macam-macam jenis welding defect, perlu diketahui terlebih dahulu
alat-alat yang digunakan dalam pengecekan welding defect yaitu multi purpose
welding gauge, penggaris, senter, dan kaca pembesar. Berdasarkan letak
terjadinya defect, maka jenis defect di bedakan menjadi tiga yaitu defect pada
root, defect pada weld face dan defect pada parent metal.
Cacat Las Pada Root
1. Incomplete root penetration atau lack of root penetration
Incomplete root penetration adalah defect yang mana penetrasi pada akar (root) yang tidak sempurna sehingga terlihat celah antar parent metal, hal ini dikarenakan pengelasan yang dilakukan logam tidak tembus pada root .
Penyebab :
- Celah
pada root yang terlalu kecil
- Ukuran
elektroda yang terlalu besar untuk sambungan
- Sudut
elektroda yang salah
- Kecepatan
pada pengelasan yang tidak disesuaikan dengan arus.
Solusi :
- Lebar
celah pada root disesesuaikan 2-4 mm
- Ukuran
elektroda yang disesuaikan
- Memperbaiki
posisi sudut elektroda
- Kecepatan
pada pengelasan (travel speed) harus disesuaikan dengan WPS
2. Cacat Las
Incomplete root fusion
Perbedaan antara Incomplete root penetration dan Incomplete root fusion adalah pada incomplete root penetration bagian tepi lasan pada root mengalami perubahan bentuk karena terkena panas pengelasan sedangkan pada Incomplete root fusion pada bagian tepi lasan pada root memiliki bentuk yang lurus atau utuh .
Peyebab :
- Celah
pada root yang terlalu kecil
- Ampere
terlalu rendah
- Sudut
elektroda yang salah
- Kecepatan
pada pengelasan yang tidak disesuaikan dengan arus
- Linier
misalignment
Solusi :
- Lebar
celah pada root disesesuaikan 2-4 mm
- Menyesuaikan
nilai ampere sesuai dengan di WPS
- Memperbaiki
posisi sudut elektroda
- Kecepatan
pada pengelasan (travel speed) harus disesuaikan dengan WPS
- Memperketat
prosedur sebelum pengelasan sehingga tidak terjadi linier misalignment
3. Cacat Las Excess root penetration
Cacat las dikatakan sebagai excess root penetration apabila root penetration pada pengelasan yang tingginya melebihi dari standart yang ditetapkan . Tinggi root penetration ini disesuikan dengan tebal dari base metal.
Penyebab :
- Ampere
yang digunakan saat pengelasan terlalu besar
- Celah
pada root yang berlebih
- Teknik
pengelasan yang digunakan tidak sesuai
- Suhu
ligkungan dingin
- Elektroda
yang digunakan terlalu besar
Solusi :
- Besar
nilainya ampere harus disesuaikan
- Lebar
celah pada root disesesuaikan 2-4 mm
- Teknik
pengelasan yang digunakan harus sesuai dengan WPS
- Suhu
lingkungan harus disesuaikan dengan WPS
- Ukuran
elektroda disesuaikan
4. Root concavity
Root concavity adalah kondisi dimana logam lasan tidak sepenuhnya mengisi joint sehingga logam lasan yang terlihat pada root akan berbentuk cekungan .
Penyebab :
- Jarak
antar root yang terlalu lebar
- Excessive
grinding
Solusi :
- Lebar
celah pada root disesesuaikan 2-4 mm
5. Root undercut
Root undercut
merupakan defect yang dapat dicek secara jelas dengan menggunakan senter.
Sebuah defect dikatan root undercut apabila saat kita menyenter dari tepi
root maka akan terlihat bayangan.
Perbedaan antara root undercut dan incomplete root fusion adalah pada root undercut parent metal atau base metal pada samping root terdapat lubang yang tidak beraturan, sedangkan pada incomplete root fusion parent metal tepi root masih dalam kondisi lurus/ tidak berubah bentuk sama sekali.
Penyebab :
- Root
face sangat kecil atau sama sekali tidak ada root face
- Arus
yang digunakan terlalu besar
- Kecepatan
dalam pengelasan terlalu besar
Solusi :
- Ukuran
root face harus disesuaikan
- Besar
arus yang digunakan harus sesuai dengan WPS
- Travel
speed harus sesuai dengan WPS
Defect pada weld face
1. Cap
undercut
Cap undercut merupakan defect yang hampir sama dengan root undercut , namun yang membedakan yaitu letak pada cap undercut yang terdapat pada toe weld face .
Penyebab :
- Arus
yang digunakan dalam pengelasan berlebih
- Kecepatan
dalam pengelasan cukup tinggi
- Ukuran
dari elektroda yang terlalu besar
- Serta
sudut dari elektroda yang tidak benar
Solusi :
- Arus
yang digunakan harus sesuai dengan standart
- Ukuran
dari elektroda yang disesuaikan
- Besar
arus yang digunakan harus sesuai dengan WPS
- Travel
speed harus sesuai dengan WPS
2. Inter run incompletely fillet groove atau lack on inter-run
fusion
Sebuah defect dikatakan sebagai lack on inter-run fusion apabila terdapat celah antara dua run weld dalam pengelasan .
Penyebab :
- Teknik
pengelasan yang tidak benar
Solusi :
- Teknik
pengelasan harus disesuaikan dengan standart
3. Incomplete filled groove
Apabila weld face lebih rendah daripada parent metal maka defect tersebut merupakan jenis defect Incomplete filled groove . Penyebab dari timbulnnya jenis defect ini sama dengan penyebab pada defect Inter run incompletely fillet groove atau lack on inter-run fusion.
4. Gas pores atau porosity
Defect jenis ini ditandai dengan lubang-lubang yang berukuran kecil. Apabila berjumlah satu maka dinamakan gas pores atau porosity sedangakan apabila jumlahnya banyak atau lebih dari dua maka dinamakan sebagai cluster porosity .
- Arus
yang digunakan terlalu rendah
- Elektroda
yang lembab
- Busur
las terlalu panjang
- Flux
elektroda yang rusak
- Hilangnya
gas pelindung
Solusi :
- Arus
yang digunakan harus sesuai dengan WPS
- Kondisi
elektroda harus di cek terlebih dahulu sebelum melakukan pengelasan
- Panjang
busur las harus disesuaikan
- Prosedur
sebelum pengelasan harus dijalankan dengan benar
5. Slag inclusion
Seperti halnya dengan porosity, jenis defect ini juga memiliki bentuk lubang-lubang. Namun yang membedakan yaitu pada defect jenis ini terletak pada weld face dan akan terlihat berwarna hitam akibat partikel kontaminasi yang terperangkap pada weld face .
Penyebab :
- Busur
las yang terlalu jauh
- Sudut
pengelasan salah
- Ampere
yang digunakan rendah
Solusi :
- Busur
las, sudut pengelasan, dan ampere yang digunakan harus disesuaikan dengan
standart
6. Burn through
Burn through dapat didefinisikan sebagai lubang yang biasanya berukuran cukup besar dengan lelehan logam disekitar lubang tersebut .
Penyebab :
- Ampere
yang digunakan berlebihan
- Sudut
gerak yang tidak tepat
- Kecepatan
gerak
- Teknik
pengelasan yang tidak tepat.
Defect pada parent metal
1. Spatter
Spatter adalah defect dengan ciri-ciri benjolan atau bintik-bintik kecil yang jumlahnya banyak berasal dari tetesan bahan logam ataupun non logam selama pengelasan . Penyebab dari timbulnya defect jenis ini adalah potongan-potongan kecil dari bahan panas saat proses pengelasan yang terbang ke parent metal ataupun weld face. Selain itu, penyebab lain yaitu panjang busur dan arus pada busur yang berlebih.
2. Arc strikes
Defect jenis ini terlihat seperti lelehan logam yang memanjang ataupun berbentuk lingkaran dengan dengan jumlah yang lebih dari satu . Penyebab dari defect jenis ini adalah elektroda yang terkena parent metal, pegangan elektro dengan isolasi yang buruk, dan grounding pada alat pengelasan yang buruk.
3. Mechanical damage
Cacat pada parent metal yang dinamakan dengan mechanical damage yaitu chisel marks yaitu sayatan pada parent metal, kemudian pitting corrosion yaitu lubang yang disebabkan karena korosi, serta cekungan akibat penggunaan gerinda ..
4. Linier Misalignment
Linier misaligment merupakan defect dimana ketinggian antara plat atau parent metal yang di joint tidak sama. Penyebab dari timbulnya defect ini yaitu karena persiapan yang dilakukan dalam pengelasan kurang.
5. Angular distortion
Welding defect angular distortion merupakan defect dimana parent metal memiliki ketinggian yang sama tetapi salah satu parent metal atau plate miring dengan besaran tertentu . Penyebab dari timbulnya cacat las ini adalah penyusutan yang terjadi didaerah zona fusi.
6. Crack
Crack atau retak pada pengelasan baik pada base metal, weld face ataupun root face. Crack dibagi menjadi dua yaitu hot crack dan cold crack. Hot crack terjadi apabila suhu diatas 400o F., sedangkan cold crack terjadi setelah pengelasan selesai dilakukan.
Penyebab timbulnya hot
crack :
- Material
yang digunakan tidak tepat
- Bentuk
pengelasan yang tidak sesuai
- Metode
yang digunakan tidak tepat
- Filler
metal yang digunakan tidak sesuai dengan WPS
Penyebab timbulnya
cold crack :
- Tidak
melakukan preheat-Cooling rate terlalu cepat
- Arus
pengelasan terlalu rendah
Referensi :
- CSWIP
3.0 – Visual Welding Inspector. Training and Examination Service. TWI Ltd
2015.

Komentar
Posting Komentar