Powder Metalurgy
Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy)
Apa itu metalurgi serbuk ? Metalurgi serbuk
(Powder Metallurgy) adalah proses pembentukan logam menggunakan bahan berupa
serbuk besi yang dilakukan dengan menekan dan memadatkan serbuk logam mendekati
bentuk dari komponen akhir. Pada proses metalurgi serbuk memungkinkan untuk
menghasilkan geometri yang sangat kompleks dan fitur yang rumit. Saat ini
proses metalurgi serbuk secara luas digunakan untuk memproduksi komponen
struktural sinter berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi dalam berbagai
macam industri.
Metalurgi serbuk digunakan untuk membuat bahan
dengan bentuk yang rumit yang tidak mungkin diproduksi dari peleburan atau
pembentukan dengan metode lain. Oleh karena itu memungkinkan kombinasi bahan
yang tidak mungkin tercampur dan memproses bahan dengan titik leleh yang sangat
tinggi. Selain itu dapat membuat bentuk kompleks atau mengintegrasikan fitur
atau fungsi desain tambahan dalam suatu produk.
Proses Metalurgi
Serbuk
Dalam proses metalurgi serbuk (Powder
Metallurgy), serbuk halus dari logam dan paduan dipadatkan menjadi satu dengan
menekan bubuk tersebut dalam cetakan sesuai dengan bentuk produk jadi yang
diinginkan. Tekanan yang digunakan untuk proses pemadatan serbuk sangat tinggi
sehingga partikel logam atau paduan saling bertautan atau berpadu secara
mekanis. Material atau serbuk yang diproses mengembangkan kekuatan yang cukup
tinggi, sehingga dapat dikeluarkan dari rongga cetakan atau cetakan tanpa
mengalami kerusakan atau hancur kembali ke bentuk bubuk. Produk hasil dari
proses pemadatan ini dikenal sebagai (green compact). Pada hasil pemadatan
serbuk kekuatannya rendah dan kerapatannya di bawah logam padat atau paduannya.
Untuk menghasilkan tingkat kekuatan yang lebih tinggi, green compact disinter
pada suhu tinggi tetapi di bawah titik leleh serbuk logam dalam kondisi netral
atau reduksi.
Untuk memperjelas proses metalurgi serbuk,
berikut ini merupakan tahapan-tahapan dan proses pembentukan logam dengan
metalurgi serbuk :
1. Proses Produksi
Serbuk Logam
Pembuatan serbuk logam adalah tahapan awal
dalam proses metalurgi serbuk. Logam apa pun bisa diubah menjadi bubuk.
Terdapat berbagai macam proses untuk menghasilkan bubuk logam seperti proses
atomisasi, penggilingan, reaksi kimia, proses elektrolisis, dll.
2. Blending
Proses blending melibatkan pencampuran antara
dua atau lebih bahan serbuk logam untuk menghasilkan bahan paduan berkekuatan
tinggi sesuai dengan kebutuhan dan hasl akhir produk. Pada roses ini serbuk logam
dilakukan proses pemerataan dan pencampuran dengan senyawa aditif, pengikat,
dll. Terkadang pelumas juga ditambahkan dalam proses pencampuran untuk
meningkatkan karakteristik aliran serbuk.
3. Compacting
Setelah dilakukan proses pencampuran, kemudian
serbuk logam ditempatkan dalam cetakan dan dipadatkan dengan penerapan tekanan
untuk membentuk produk yang disebut dengan green compact atau produk yang
dihasilkan dalam proses compacting. Dalam proses compacting memastikan untuk
mengurangi rongga dan meningkatkan kepadatan logam sehingga terbentuk logam
yang padat (solid).
Cetakan biasanya terbuat dari tungsten karbida
untuk mengurangi keausan cetakan selama proses compacting. Selain itu
penggunaan pelumas diperlukan untuk mengurangi keausan cetakan dan untuk
mengurangi gaya kompaksi dan untuk mendapatkan kedapadatan yang hampir sama
tinggi dengan kepadatan logam padat. Selain itu pelumas membuat logam lebih
mudah dikeluarkan dari cetakan. Proses compacting atau pemadatan dengan tekanan
berkisar 80 hingga 1600 MPa. Tekanan yang diberikan tergantung pada sifat
serbuk dan pengikat logam.
Untuk tekanan pemadatan serbuk halus
membutuhkan tekanan sekitar 100 - 350 MPa. Sedangkan untuk bahan berupa baja,
besi, dan beberapa bahan lainnya berkisar antara 400 - 700 MPa. Namun, sebelum
dilakukan proses sintering, pelumas yang tersapat dalam logam harus dipisahkan
dengan siklus pemanasan suhu rendah.
4. Sintering
Sintering adalah proses lanjutan dalam proses
metalurgi serbuk setelah dilakukan pemadatan atau compacting bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan dan menghasilkan ikatan difusi antar partikel serbuk
logam. Green Compact yang dihasilkan dalam proses compacting tidak memiliki
kekuatan yang baik dan belum dapat digunakan sebagai produk akhir. Pada proses
sintering melibatkan pemanasan green compact pada suhu tinggi agar dihasilkan
ikatan kuat permanen antara partikel logam yang berdekatan.
Proses sintering memberikan kekuatan pada
green compact dan mengubahnya menjadi produk akhir dengan karaktristik logam
yang lebih baik. Suhu dalam proses sintering umumnya dipertahankan antara
60–80% dari titik leleh logam serbuk atau paduan terkait. Waktu yang diperlukan
dalam proses sintering dapat berkisar 20 menit hingga 60 menit bergantung pada
jenis logam dan titik leleh logam tersebut.
5. Operasi sekunder
Benda yang dihasilkan dalam proses sinter
lebih berpori dibandingkan dengan material yang sepenuhnya padat. Kepadatan
produk tergantung pada kapasitas pemadatan, suhu sintering, tekanan kompresi,
dll. Terkadang, produk tidak memerlukan kepadatan tinggi dan produk hasil
sintering langsung dapat digunakan sebagai produk akhir. Tetapi terkadang,
untuk produk yang membutuhkan kepadatan tinggi memerlukan operasi sekunder
untuk mendapatkan kepadatan tinggi dan akurasi dimensi yang lebih baik. Operasi
sekunder dalam proses metalurgi serbuk yang paling umum digunakan adalah
sizing, coining, infiltration, impregnation, hot forging, dll.
a). Infiltration
Infiltration adalah proses yang digunakan
untuk meningkatkan kekuatan, kepadatan dan kekerasan. Proses infiltration
dilakukan dengan menempatkan slug paduan tembaga di atas bagian metalurgi
serbuk selama proses sintering. Paduan tembaga tersebut meleleh dan masuk
kedalam pori-pori kecil di bagian bagian logam.
b). Sizing dan Coining
Dalam operasi sizing dan coining, bagian yang
disinter ditekan dalam cetakan untuk meningkatkan kekuatan dan kepadatan dengan
proses kerja dingin (cold working). Selain itu toleransi pada ukuran menjadi
lebih dekat dan ukuran menjadi lebih akurat.
c). Impregnation
Dalam proses impregnation, bagian yang
disinter (jika diperlukan) diresapi dengan gemuk atau oli dengan pemanasan suhu
sekitar 100 ° C dalam minyak atau pelumas selama 10–15 menit. Bagian yang
terimpregnasi oli atau gemuk seperti itu menghasilkan sifat pelumas.
d). Heat Treatment (perlakuan panas)
Bagian logam metalurgi serbuk juga dapat
diberi perlakuan panas seperti penempaan atau bagian logam cor untuk
meningkatkan struktur butir, kekuatan dan kekerasan pada hasil akhir logam
tersebut.
Kelebihan dan
Kekurangan Proses Metalurgi Serbuk
Dalam berbagai macam proses manufaktur
tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam proses maupun
hasil akhir produk. Dalam proses manufaktur metalurgi serbuk terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam proses tersebut.
Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan
proses metalurgi serbuk.
1. Kelebihan Metalurgi
Serbuk
Adapun kelebihan dalam proses metalurgi serbuk
yaitu :
- Hasil akhir produk yang baik dan siap
digunakan.
- Dapat membuat benda dengan tingkat kerumitan
tinggi.
- Toleransi dan dimensi yang presisi.
- Komposisi produk dapat dikontrol secara
efektif.
- Tidak menghasilkan material sisa.
- Hampir tidak memerlukan operasi pemesinan.
- Bahan Logam dan non-logam dapat dicampur
dalam proporsi berapa pun.
- Tingkat produksi yang tinggi.
- Mengurangi waktu produksi.
- Tidak membutuhkan tenaga kerja yang sangat
terampil.
- Struktur komposisi dan properti material
dapat dikontrol dengan mudah.
- Berbagai macam benda dengan sifat listrik
dan magnet khusus dapat diproduksi.
2. Kekurangan
Metalurgi Serbuk
Adapaun kekurangan dalam proses metalurgi
serbuk yaitu :
- Tingginya biaya awal serbuk logam.
- Ukuran benda yang diproduksi terbatas.
- Peralatan yang digunakan untuk operasi
metalurgi serbuk relatif mahal.
- Ketidakmungkinan memiliki produk yang
sepenuhnya padat.
- Membutuhkan tekanan hingga kapasitas 100 Ton
bahkan untuk produk kecil.
- Serbuk logam yang mahal dan terkadang sulit
disimpan.
- Cetakan (Dies) yang digunakan harus memiliki
akurasi tinggi serta harus memiliki kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu
tinggi.
- Benda yang diproduksi memiliki tingkat
keuletan yang buruk.
- Kesulitan melakukan proses sintering
khusunya untuk serbuk logam dengan titik leleh rendah.
Aplikasi dan Kegunaan
Metalurgi serbuk
Berikut ini merupakan beberapa aplikasi dan
produk akhir yang dihasilkan dalam proses metalurgi serbuk :
- Untuk menghasilkan produk berpori.
- Untuk memproduksi roda gigi pompa oli untuk
mobil.
- Untuk memproduksi alat pemotong, cetakan
wire drawing dan cetakan deep drawing.
- Untuk menghasilkan komposit logam tahan api,
misalnya: tungsten, molibdenum, tantalum.
- Untuk pembuatan kawat tungsten untuk filamen
di industri lampu.
- Alat impregnasi berlian dihasilkan dari
campuran serbuk besi dan debu berlian dengan proses metalurgi serbuk.
- Untuk memproduksi beberapa alat kelistrikan
seperti, circuit breaker, relai dan elektroda las resistansi.
- Untuk memproduksi komponen dan suku cadang
mobil, pesawat terbang, turbin gas, jam listrik dan senjata api yang
membutuhkan tingkat akurasi tinggi dan bentuk yang rumit.
Komentar
Posting Komentar