Kerja Bangku

 

Teknik Mengikir di Kerja Bangku Yang Benar


Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal – tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual.

Biasa dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja, membentuk, meratakan, hingga menghaluskan benda kerja. Kikir dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar.

Berikut ini kami akan coba menjelaskan bagaimana cara pengikiran yang baik dan benar, diambil dari berbagai sumber.

Dalam setiap proses industri, ada Standard Operational Procedure (SOP). Begitu juga dengan proses pengikiran. Namun SOP tersebut tidak akan dibahas di sini, melainkan hanya teknik kerja umum pengerjaan pengikiran.

Cara Pengikiran Yang Baik Dan Benar

Standar teknik kerja tersebut antara lain seperti:

Memilih dan menyiapkan tempat kerja.

Tinggi tempat haruslah disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang akan dikerjakan dan ketinggian si pengikir yang melakukan pengikiran.

Melemaskan sendi-sendi tangan

Posisi kerja memperlihatkan bagaimana kecakapan seseorang bekerja. Selama mengikir, badan berdiri di sebelah kiri benda kerja atau material dengan posisi kaki tetap pada tempatnya.

Jarak antar kaki disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros tanggem dan kaki kira-kira membentuk sudut 300 derajat. Sedangkan untuk kaki kanan membentuk sudut kurang lebih 75 derajat.

Melakukan gerakan utama / dasar sebanyak mungkin.

Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya condong kedepan selama pengikiran berlangsung. Sementara posisi kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran berlangsung.

Sedangkan arah pandangan mata selalu terpusat (diarahkan) melihat pada benda kerja yang akan dikerjakan atau dikikir.

Penjepitan benda kerja (ragum / catok)

Ragum atau catok adalah suatu peralatan yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada saat proses pengikiran; selain itu ragum atau catok bias juga digunakan untuk, menggergaji, memahat, dll.

Dalam pengerjaannya, biasanya digunakan ragum sejajar.

Spesifikasi ragum

Pada umumnya ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja tuang. Yang terpenting dalam pengikiran adalah pemasangan ragum harus kuat. Banyak sekali jenis ragum yang digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan.

https://kursuscnc.com/wp-content/uploads/2019/01/image-143.png

Rahang (jaw) atau mulut dapat diganti dan dikeraskan (hardened jaw). Apabila ragum dipakai setiap hari, permukaan yang saling bergesekan dan berulir harus sering dibersihkan dan diberi oli atau dilumasi.
Penting: jangan mengencangkan tangkai handle dengan pipa atau hammer.

data:image/svg+xml;base64,PHN2ZyBoZWlnaHQ9IjM3NSIgd2lkdGg9IjU0OCIgeG1sbnM9Imh0dHA6Ly93d3cudzMub3JnLzIwMDAvc3ZnIiB2ZXJzaW9uPSIxLjEiLz4=https://kursuscnc.com/wp-content/uploads/2019/01/image-142.png

Pemegang Kikir.

Bagian pemegang kikir harus dipasang lurus dengan tangkai kikir dan haruslah kuat. Pemegang kikir harus dibor terlebih dahulu sebelum dipasang ke tangkai kikir. Adapun diameter bor dan kedalamannya harus disesuaikan dengan ukuran kikir.

Cara memegang kikir

Cara memegang kikir adalah sebagai berikut: Tangan kanan memegang handle kikir dengan kuat dan tekan gagang kikir tersebut dengan telapak tangan bagian bawah.

Mengikir permukaan yang rata

Untuk melakukan ini harus diperlukan 3 hal utama sehingga optimal, antara lain yang harus dilakukan adalah tekanan pada saat mengikir.

Apabila mulai melakukan pengikiran harus diperhatikan tekanan yang besar pada tangan kiri. Sedangkan tekanan yang ringan pada saat mulai pengikiran.

Tekanan kedua tangan harus berimbang, karena pada saat itu benda terkikir.

Setelah kikir sampai pada ujung benda, kedudukan kikir sudah berada di ujung langkah, meka tekanan tangan kanan harus maximal. Sehingga diperoleh penyayatan yang stabil.

Pada saat menarik kebelakang kikir tidak diberi tekanan sama sekali agar gigi potong kikir tidak cepat tumpul. Hal ini dilakukan untuk pengikiran siku, sejajar dan rata.

Kesulitan yang biasa terjadi (pada pemula) adalah belum stabilnya gerakan ayunan (tarikan dan dorongan) kikir sehingga menyebabkan benda menjadi cembung.

Karena saat mengayun, yang terkikir hanya bagian sisi pinggirnya saja bila ayunan kikir tidak benar-benar datar. Pengikiran tidak hanya membutuhkan tenaga dan strategi (teknik), tetapi juga kesabaran.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Kerja

Sistem dalam Proses Manufaktur

Revolusi Industri