MESIN GERINDA DATAR
Prinsip Kerja Mesin Gerinda Datar
Berdasarkan prinsip kerjanya
mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Surface grinding semi
otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis
mesin.
2. Surface grinding otomatis,
proses pemotongan diatur melalui program (NC/Numerical Control dan
CNC/Computer Numerically Control).
Berdasarkan prinsip pendingin
(coolant) mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.
Penggerindaan kering
Sesuai dengan tujuannya,
penggerindaan kering dilakukan tanpa menggunakan cairan pendingin. Agar debu
yang timbul dari penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang
bekerja, maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila tidak
disedot, maka debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin.
2.
Penggerindaan basah
Pada penggerindaan basah
digunakan cairan pendingin untuk mencegah debu yang timbul dari penggerindaan.
Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai mengenai operator, dan tidak pula
berserakan keluar mesin maupun kena lantai. Untuk itu mesin ini operlu dilengkapi
perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada penggerindaan basah, kita dapat
mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat
gesesekan pada proses pemotongan.
Prinsip kerja utama dari mesin
surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja, dan gerak rotasi
dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin
gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:
1) Gerak putar batu gerinda.
2) Gerak meja memanjang dan melintang.
3) Gerak pemakanan
c. Macam-macam
pencekaman pada mesin surface grinding
1. Meja magnet listrik
Pencekaman ini paling sering
digunakan sebagian besar mesin surface grinding. Benda kerja tipis yang tidak
mampu dilakukan pada pencekaman biasa sangatlah cocok untuk pencekaman ini.
Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh aliran
listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekam benda kerja
adalah meja mesin gerinda itu sendiri. Proses pencekaman benda kerja menggunakan
meja magnet listrik, harus mempunyai syarat yaitu permukaan meja magnet
dibersihkan dan magnet dalam posisi on. Benda kerja diletakkan pada
permukaan meja magnet dan diatur pada posisi garis kerja medan magnet. Tentu
saja benda kerja harus dalam kondisi bersih juga. Pencekaman menggunakan
prinsip elektromagnetik. Batangan-batangan yang di ujungnya diatur sehingga
menghasilkan kutub magnet utara dan selatan secara bergantian bila dialiri arus
listrik. Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja digunakan logam nonferro yang
disisipkan pada plat atas pencekam magnet. Ketika melepas benda kerja dilakukan
dengan memutuskan aliran listrik yang menuju pencekam magnet dengan menggunakan
tombol on/off.
2. Meja
magnet permanen
Pencekaman terjadi akibat
adanya magnet permanen yang terdapat pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis
ini, magnet yang mengaliri meja bersifat permanen, proses pencekaman benda
kerja menggunakan mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan
proses pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada umumnya. Akan
tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan mesin gerinda
pada umumnya.
Perbedaan tersebut sebagai
berikut.
a. Teori
ini seperti halnya magnetic yang berada di Stand Dial indicator. 2 kutub
bekerja dan mengadung magnetis bila ada 2 kutub yang berbeda didekatkan
(utara-selatan), 2 kutub tidak bekerja bila ada 2 kutub yang sama didekatkan.
b. Perbedaannya
terletak pada sumber magnet yang telah dimiliki, tanpa menggunakan aliran arus
listrik (lempengan magnet permanen).
b. Lempengan-lempengan
magnet permanen terletak di antara logam anti magnet yang dipasang di antara
plat atas dan bawah.
c. Plat atas
mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi mengarahkan aliran medan
magnet.
d. Posisi
tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan kutub sisipan di plat atas.
Medan magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub luar (plat atas) dan melewati
benda kerja diteruskan ke kutub utara dan plat bawah sehingga benda kerja akan
tercekam.
e. Benda kerja diatur
pada posisi garis kerja aliran medan magnet yang terdapat pada pencekam magnet.
f. Posisi tuas
”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena lempengan magnet dan sisipan tidak
segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan sisipan akan menutupi aliran
yang menuju ke benda kerja sehingga benda kerja tidak tercekam.
3. Swivel vice
Pencekaman digunakan ketika
benda kerja yang semua bidang telah digerinda, di mana antara satu dengan yang
lainnya saling tegak lurus dan sejajar. Adapun proses pencekaman benda kerja
menggunakan vice ini sebagai berikut.
· Permukaan
benda kerja yang dijepit oleh vice ini menghasilkan bidang yang akan tergerinda
mempunyai kesikuan dan kesejajaran yang baik dengan syarat vice sudah disetting
siku dan kerataannya.
· vice
dicekam dengan menggunakan pencekam magnet dalam posisi yang bisa dirubah rubah
sesuai dengan penggerindaan yang diinginkan. Bidang-bidang dari vice digunakan
sebagai bidang dasar dan penahan.
· Permukaan
bidang pencekam dan yang tercekam harus bersih dari kotoran-kotoran yang
mengganggu pencekaman dan ketelitian penggerindaan.
· Untuk
menggerinda benda kerja tegak lurus, vice diputar 90° tanpa harus membuka
penjepitan benda kerja, dengan syarat permukaan benda kerja lebih tinggi dari
permukaan rahang ragum. Untuk sudut kemiringan yang lain juga bisa dilakukan
dengan menyeting sebelumnya kedudukan benda kerja menggunakan bevel transfer
yang sudah di setel pada bevel protactor.
3. Meja
sinus
Meja sinus dapat digunakan
untuk mencekam benda kerja dalam penggerindaan yang membentuk sudut dengan
ketelitian mencapai satuan sudut dalam detik,
Adapun proses pencekaman benda
kerja dengan ragum sinus sebagai berikut.
· Meja
ini dicekam pada meja magnet (permukaan meja sinus juga mengadung magnet yang
berguna untuk meletakkan benda kerja pada bagian atasnya).
· Kemiringan
sudut yang dikehendaki diatur dengan mengendorkan kunci yang biasanya di setel
dengan kunci L. Kemudian diposisikan pada sudut yang diinginkan
lalu dikencangkan lagi.
· Benda
kerja dipasang pada bidang atas meja sinus dengan system pencekaman meja magnet
juga.
4. Meja
sinus universal
Tidak
dipungkiri bahwa benda kerja mempunyai bentuk yang kompleks. Hal itu tergantung
faktor benda kerja tersebut dengan pasangannya nanti ketika dissembling. Untuk
ukuran yang mempunyai tuntutan kemiringan, meja ini sangat cocok untuk
pencekamannya. Meja sinus universal digunakan untuk membentuk sudut ke arah
vertical dan ke arah horizontal. Berfungsi untuk meneruskan aliran medan magnet
dari sumber magnet ke benda kerja. Ada tiga bentuk standar
blok penghantar, yaitu persegi, segitiga dan alur V, atau
Blok V. masing-masing sumbu mempunyai keterangan sudut sehingga kita dapat
memutar-mutar meja ini.
5. Pencekaman khusus
· Blok
penghantar medan magnet (packing berlapis), digunakan untuk
mencekam benda kerja yang tidak memungkinkan dicekam langsung pada meja magnet.
· Blok
penghantar medan magnet beralur V, digunakan untuk mencekam benda kerja
menyudut dengan sudut istimewa.
d. Bagian-Bagian
Utama Mesin Surface Grinding
· 1. Column
Bagian ini berfungsi
untuk menopang unit kepala gerinda.
· 2. Tuas
Pembalik Arah Meja
berfungsi untuk membalik arah
gerak penyayatan meja. Dilengkapi dengan stopper sebagai batas pergerakan meja
mesin surface grinding.
· 3. Handle
Memanjang
berfungsi untuk menggerakan
meja dengan arah memanjang yang bisa disetting panjang langkahnya.
· 4. Handle
Melintang
berfungsi untuk meja dengan
arah melintang yang bisa disetting panjang langkahnya.
· 5,. Control
Box
Letak dimana tombol-tombol
pengendali yangdi gunakan sebagai pusat kendali mesin.
· 6. Coolant
Box
Tempat cairan pendingin. Tempat
ini harus sering-sering di chek karena bila sampai kelalaian bisa membuat chip
yang berupa serbuk mengendap dan dapat menghampat sirkulasi coolant.
· 7. Alas
Mesin
Alas mesin disebut juga bed
merupakan kotak terbuat dari besi tuang dan di dalamnya ditempatkan unit
penggerak hidrolik. Pada bagian atas bed terdapat alur berbentuk V sebagai
tempat eretan melucur.
· 8. Eretan
Eretan disebut juga sadel.
Eretan bergerak bolak-balik dalam arah memanjang atau melintang di atas bed.
· 9. Meja
Meja ini terpasang pada
permukaan bagian atas eretan. Perlengkapan meja kerja dilengkapi dengan tiga
buah alur T untuk menempatkan baut pengikat. Permukaan meja digerinda dengan
presisi pada waktu mesin dirakit. Di atas meja dapat ditempatkan magnet untuk
mencekam benda kerja.
· 10. Kepala
Gerinda
Unit kepala gerinda terbuat
dari besi tuang, di dalamnya terdapat sumbu roda grinda dan peluru penahan
gesekan. Sumbu atau poros gerinda terbuat dari baja campuran dan digerinda
sangat presisi. Di salah satu ujung sumbu terpasang sebuah motor atau puli.
Benda kerja yang
dihasilkan
Contoh hasil dari mesin surface
grinding adalah Parallel block, V-Block, Caliper, Bed Mesin, dll.
Komentar
Posting Komentar