Revolusi Industri

  


Revolusi industri adalah salah satu penyebab kemajuan teknologi saat ini. Setelah serangkaian pergolakan dan penemuan di berbagai bidang kehidupan, kita dapat menikmati kemudahan akses informasi, transportasi, maupun kegiatan bisnis. Tanpa disadari, fenomena ini terus terjadi sehingga kita harus siap menghadapinya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui sejarah revolusi industri, perkembangan, dan dampaknya, sebagai langkah awal agar dapat beradaptasi. Nah, agar lebih memahaminya, yuk simak artikel berikut!



Apa itu Revolusi Industri ?

Revolusi industri adalah perubahan besar-besaran mengenai cara manusia dalam mengolah sumber daya untuk memproduksi barang dalam berbagai sektor bisnis sehingga berdampak pada kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial-budaya.

Penyebutan revolusi industri adalah istilah ciptaan Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui, seorang pemimpin pabrik tekstil, yang merujuk penggantian tenaga hewan dan manusia untuk produksi oleh tenaga mesin berbasis manufaktur.



Latar Belakang Revolusi Industri

Revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris, pada abad ke-18 yang ditandai dengan temuan mesin uap untuk alat tenun mekanis sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi dalam industri tekstil. Lama kelamaan, penemuan ini digunakan oleh negara lain dan mereka pun mulai menemukan teknologi baru.

Adapun latar belakang yang menyebabkan berkembang pesatnya revolusi industri adalah sebagai berikut.

1.      Inggris memiliki kekayaan alam berupa bijih besi, batu bara, kaolin, dan kekayaan hayati lain yang selalu mereka kembangkan dalam serangkaian proses produksi. Tak heran jika lambat laun banyak ditemukan teknologi baru.

2.      Inggris memiliki banyak wilayah jajahan sehingga kekuasaannya luas.

3.      Situasi politik yang relatif stabil dan adanya dukungan pemerintah secara hukum terhadap hasil-hasil temuan.

4.      Adanya perlindungan hukum dari pemerintah terhadap temuan-temuan baru sehingga mendorong lebih banyak masyarakat untuk melakukan penelitian ilmiah.

5.      Revolusi Agraria dan perkembangan IPTEK yang pesat.



Perkembangan Revolusi Industri

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan revolusi industri beserta sejarahnya,, tak ada salahnya mengetahui tentang berkembangnya fenomena ini, yakni melalui serangkaian proses panjang sebagai berikut.



Revolusi Industri 1.0

Sebagaimana dijelaskan di atas, awal mula revolusi industri adalah ketika Inggris menemukan mesin uap pada abad ke-18. Penemuan ini banyak digunakan dalam dunia transportasi, yakni sebagai penggerak kapal sehingga pelayaran dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat.

Selain itu, satu lagi penemuan yang mengawali revolusi industri adalah alat pemintal benang. Berkat mesin ini, produksi katun dapat dilakukan secara massal dalam waktu singkat.

Revolusi Industri 2.0

Fase selanjutnya revolusi industri adalah ketika penemuan tenaga listrik pada awal abad ke-20. Pada masa ini, mobil mulai diproduksi secara massal. Selain itu, ditemukan ban berjalan atau conveyor belt sehingga proses produksi perusahaan dijalankan dengan sistem “lini produksi”, dimana satu orang pegawai hanya bekerja di bagian yang dikuasainya saja.

Kala itu, dampak revolusi industri adalah pada sektor produksi yang lebih murah dan mudah karena penemuan listrik serta pembenahan sistem kerja. Bahkan militer pun semakin maju karena pesawat, tank, maupun senjata diproduksi secara massal. Dapat dikatakan, kehidupan agraris telah bergeser ke industrialis.

Revolusi Industri 3.0

Pada fase ini, revolusi industri adalah tonggak awal kemajuan teknologi. Manusia berhasil menemukan mesin yang dapat berpikir secara otomatis, yakni robot dan komputer, sehingga penyebaran informasi semakin cepat.

Salah satu komputer yang mempelopori revolusi industri adalah “Colossus” yang digunakan untuk memecahkan kode rahasia NAZI selama Perang Dunia II berlangsung.

Temuan ini segera disusul dengan penemuan transistor, semikonduktor, dan integrated chip (IC) yang dapat menyempurnakan komputer raksasa ke dalam ukuran lebih kecil, hemat energi, juga canggih sehingga mempermudah pekerjaan manusia di berbagai sektor.



Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 adalah terobosan baru di dunia industri yang akan menggabungkan teknologi otomatisasi dan cyber. Dengan demikian, akan lahir berbagai kecerdasan buatan untuk membantu berbagai pekerjaan manusia.

Selain itu, kemajuan teknologi informasi pun mengalami kemajuan pesat yang memudahkan pertukaran data, cloud computing, dan cognitive computing. Dengan demikian, disamping kemudahan pengolahan data, diharapkan akan muncul pula berbagai inovasi usaha dan lapangan pekerjaan baru.



Dampak Revolusi Industri di Berbagai Bidang

Selain membawa banyak kemajuan di bidang industri, ekonomi, militer, dan teknologi informasi, fenomena ini juga memberikan beberapa pengaruh bagi manusia maupun alam. Adapun dampak revolusi industri adalah sebagai berikut.

1.      Dampak di Bidang Ekonomi


Seperti yang telah diuraikan di atas, revolusi industri melahirkan berbagai temuan bagi kelancaran proses produksi. Hal ini mendorong munculnya berbagai perusahaan besar, kota-kota industri, dan lapangan kerja baru sehingga mendongkrak perekonomian negara.

2.      Dampak di Bidang Lingkungan


Meskipun membantu meningkatkan taraf kehidupan, revolusi industri adalah salah satu faktor pendorong kerusakan lingkungan. Contoh masalah yang paling sering timbul adalah pencemaran udara, air, dan tanah.

Asap kendaraan dan manufaktur tak hanya membuat kualitas udara menurun, namun juga kerusakan pada lapisan ozon. Disamping itu, limbah pabrik maupun rumah tangga yang tidak diolah dengan benar juga dapat mencemari air dan tanah.

3.      Dampak di Bidang Politik


Revolusi industri adalah fenomena yang tidak hanya mendorong kemajuan di bidang IPTEK, namun juga pada sistem politik, dengan ditandai munculnya berbagai paham seperti demokrasi, imperialisme modern, atau nasionalisme.

4.      Dampak di Bidang Sosial


Umumnya, revolusi industri lebih banyak membawa kemajuan industri di daerah perkotaan. Akibatnya, terjadi ketimpangan perekonomian, gaya hidup, bahkan pembangunan. Dampaknya, semakin banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota untuk mengadu nasib.

Padahal, tidak semua orang memiliki kesiapan mental finansial untuk hidup di kota-kota besar yang segala sesuatunya serba mahal. Jadi, secara tidak langsung revolusi industri adalah penyebab meningkatnya angka kemiskinan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Kerja

Sistem dalam Proses Manufaktur