Cycle Time
Memahami Cycle Time
Cycle
time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang atau
memberikan suatu layanan.
Ukuran waktu ini sendiri
dimulai dari proses paling awal dalam sebuah tugas hingga penyelesaiannya.
Cycle time sendiri
bisa diaplikasikan ke beragam proyek yang terukur serta berkaitan dengan
produksi dan desain produk.
Berikut merupakan beberapa
contoh penggunaan cycle time di beberapa industri.
· Retail: Sebuah
toko bisa menggunakan cycle time untuk mengukur berapa lama
waktu pembuatan setiap barang di pabrik atau gudangnya.
· Software
development: Cycle time bisa digunakan untuk memberitahu
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
· Restoran: Manajer
restoran bisa menggunakan cycle time untuk mengukur waktu yang
dibutuhkan konsumen untuk mendapatkan makanannya.
· Finansial:
Profesional di bidang finansial bisa menggunakan cycle time untuk
melacak periode akuntansi, proyek keuangan, dan profit dari investasi.
Tidak hanya itu, bagaimana
sebuah waktu digunakan pun merupakan bagian penting ketika menghitung cycle
time.
Hal ini supaya kamu bisa
menggunakan hasil penghitungannya untuk menunjukkan dan meningkatkan
efisiensi workflow.
Berikut adalah bagian yang
termasuk dalam penghitungan cycle time.
· Process
time: Dalam tahap ini, setiap anggota tim melakukan tugas yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
· Delay
time: Tahap ini terjadi ketika tim menunggu sampainya bahan baku atau
menunggu suatu event terjadi terlebih dahulu sebelum melangkah
ke tahap selanjutnya.
Mengapa Cycle Time Penting ?
Tentunya, mengukur cycle
time sendiri bukan tanpa alasan. Dengan informasi yang didapat saja,
kamu bisa mengetahui apakah sebuah proses berjalan secara memuaskan atau tidak.
Hal ini pun memberikanmu
kesempatan untuk meningkatkan keefektifan dari sebuah proses produksi atau
ketika mengerjakan sebuah proyek bersama tim.
Beberapa hal lain yang
membuat cycle time sangat penting.
1. Mengukur efisiensi
Menggunakan cycle
time dapat menunjukkan seberapa efisien timmu dalam menyelesaikan
suatu proyek.
Sebuah cycle
time yang lama mengindikasikan bahwa tim tidak bekerja seefisien yang
diharapkan.
2. Mengidentifikasi hal
yang bisa ditingkatkan
Manfaat lain dari cycle
time adalah menunjukkan bagian atau proses dalam sebuah workflow yang
bisa dioptimalkan supaya mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk produksi.
Tidak hanya itu, cycle
time juga membantumu mengidentifikasi hal-hal apa saja yang
menyebabkan produksi atau workflow menjadi lambat.
3. Menunjukkan
produktivitas
Cycle time juga
memungkinkanmu untuk mengetahui berapa jumlah barang yang bisa diproduksi dalam
jangka waktu tertentu.
Tidak hanya itu, kamu pun
bisa mengetahui seberapa baik timmu atau perusahaan memanfaatkan operasi
produksinya.
Cara Menghitung Cycle Time
Namun sebelum
menghitungnya, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan terlebih dahulu.
1. Cari net
production time
Dalam cycle time,
net production time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan sebuah tim
atau bisnis untuk menyelesaikan suatu proyek.
Biasanya, diukur
berdasarkan jam.
Untuk mengetahuinya,
kurangi jumlah jam kerja dengan waktu yang digunakan di luar jam kerja seperti
istirahat.
Sebagai contoh, timmu
menghabiskan total waktu di luar pekerjaan sebanyak 10 jam dan diberikan waktu
total untuk bekerja di suatu proyek selama 40 jam.
Sehingga, net
production time-nya adalah 40 jam – 10 jam = 30 jam dalam
jumlah keseluruhannya.
2. Hitung jumlah barang
yang diproduksi
Hal yang jangan dilupakan
ketika menghitung cycle time adalah untuk menghitung jumlah
barang di inventaris setelah suatu proyek selesai.
Sebagai contoh, kamu
menghitung bahwa jumlah barang dari keseluruhan inventarismu adalah 500,
bertambah sebanyak 300 setelah proyek tersebut diselesaikan.
Maka, 500 adalah
angka yang akan dimasukkan ke dalam rumus cycle time tersebut.
3. Penghitungannya
Setelah mengetahui net
production time dan jumlah total barang, maka saatnya untuk memasukkan
angka tersebut ke rumus.
Sebagai contoh, jika net
production time timmu adalah 80 jam dan jumlah total barang yang
diproduksi adalah 400, maka penghitungannya cycle time-nya adalah
sebagai berikut.
80/400 = 0,2
Maka, diketahui bahwa cycle
time-nya adalah 0,2. Meski begitu, hal ini belum selesai karena
kamu harus mengonversikan hasilnya ke satuan waktu.
4. Konversikan ke satuan
waktu
Langkah selanjutnya dalam
menghitung cycle time adalah mengonversikan ke satuan waktu.
Hal ini supaya kamu tahu berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek.
Sehingga, dari angka 0,2 di
atas, dikalikan dengan 60 sebagai bentuk satu jam dalam
hitungan menit.
Maka, penghitungannya
adalah sebagai berikut.
0,2 x 60 = 12
Berdasarkan hasil hitungan
tersebut, diketahui bahwa cycle time dari timmu adalah 12
menit untuk menyelesaikan sebuah proyek, baik itu dalam memproduksi
barang atau memberikan pelayanan.
Dari sana, kamu bisa
menginterpretasikan hasilnya dengan membandingkannya ke target cycle
time-mu, apakah sudah sesuai atau ada hal yang perlu diperbaiki. Nah, itu
adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar cycle time.
Intinya dengan cycle time, kamu bisa mencoba untuk membuat sebuah
proses berjalan semakin efisien.
Komentar
Posting Komentar