Thermoplastic
Thermoplastic
1. Titik Lebur
Perbedaan utama antara polimer thermoplastic dan termoset adalah sifat mereka setelah dipanaskan. Titik leleh thermoplastic lebih rendah dari suhu degradasi, sedangkan termoset lebih tinggi. Setelah Anda memanaskan thermoplastic , kemudian mendinginkannya sambil membentuknya sesuai dengan yang diinginkan, produk bisa kembali meleleh lagi saat dipanaskan dan dibentuk lagi menjadi produk lain. Nah, produk yang terbentuk dari thermoplastic ini bisa didaur ulang. Sedangkan, produk yang terbuat dari polimer termoset tidak bisa didaur ulang. Jadi, ketika dipanaskan, meleleh, dan dibentuk menjadi suatu produk. Kemudian, ketika dipanaskan lagi, produk tersebut tidak bisa meleleh. Bahkan bisa menjadi semakin keras. Polimer ini cenderung mempertahankan bentuk padatnya mereka.
2. Estetika
Umumnya, thermoplastic diproduksi dengan tujuan untuk hasil akhir
yang berkualitas tinggi. Namun, untuk estetika, termoset lebih unggul. Proses
pembuatan produk dari polimer termoset menggunakan teknik-teknik yang unik. Proses
termoset memungkinkan pelapisan dan pengecatan dalam cetakan. Proses tersebut
akan menciptakan ikatan yang kuat antara cat dan permukaan plastik. Oleh karena
itu, mereka memiliki daya rekat yang sangat baik, mencegah pengelupasan, chipping,
retak, dan kecacatan cetakan injeksi lainnya. Termoset juga cocok untuk hasil
akhir yang berkilap, penambahan logo, dan berbagai detail unik yang menciptakan
hasil estetik lainnya. Contoh produk termoset adalah bagian mobil, aksesoris
kapal, dan tangki.
3. Tahan Korosi
Berdasarkan perkiraan, pabrik pengolahan kimia mengeluarkan biaya tinggi dari kejadian korosi yang mencapai 10% dari modal mereka. Akibatnya, kita perlu mempertimbangkan efek korosi pada material sebelum memilih suatu produk. Alih-alih menghabiskan banyak uang karena kehilangan bahan akibat korosi, lebih baik langsung membeli produk dengan bahan yang tahan terhadap korosi. Kedua jenis polimer ini sama-sama memiliki kemampuan tahan korosi, namun thermoplastic lebih tahan terhadap serangan kimia daripada termoset.
Seluk-beluk Thermoplastic
Seperti yang sudah disinggung di awal, bahwa thermoplastic adalah jenis plastik yang terbuat dari resin polimer yang melunak saat dipanaskan, dan akan mengeras saat didinginkan. Dengan karakteristiknya yang seperti itu, thermoplastic mudah didaur ulang dan tidak menunjukkan perubahan sifat kimia saat dipanaskan atau didinginkan berulang kali. Ketika thermoplastic dipanaskan, sifat fisiknya berubah menjadi cairan dihomogenisasi dan dapat dibentuk kembali atau diubah bentuk dan ukurannya. Untuk memprosesnya, Anda memerlukan metode injection moulding, ekstrusi, dan blow moulding.
Thermoplastic memiliki ujung yang basah. Nah, ujung tersebut biasanya terbungkus oleh pelindung logam struktural yang dilindungi oleh lapisan epoksi tahan bahan kimia. Hal tersebut memungkinkan pompa yang tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan mentoleransi beban yang sama layaknya pompa loga. Korosi memang menyumbang sekitar 10% dari total pengeluaran industri kimia. Untuk mengantisipasi hal tersebut, insinyur menggunakan plastik tahan korosi untuk tangki proses dan tangki penyimpanan. Thermoplastic cenderung tahan terhadap bahan kimia. Sehingga, bahan ini cocok digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk kebutuhan industri. Plastik ini dipilih berdasarkan spesifikasi proses tertentu tergantung pada tujuan penggunaannya.
Ketahanan Kimia Thermoplastic
Di lingkungan yang asam, kita ambil contoh daerah perkotaan,
sistem perpipaan baja seringkali rentan terhadap korosi atau karat pada
sambungannya. Sehingga, banyak produk baja yang memerlukan perawatan khusus
untuk mencegah korosi. Untuk meminimalisir biaya yang terkait dengan perawatan pipa baja
supaya terhindar dari korosi, Anda bisa memilih menggunakan bahan thermoplastic
daripada baja.
Berikut adalah sifat thermoplastic yang membuatnya cocok digunakan
sebagai pengganti pipa baja:
1.
Bisa menangani bahan dan lingkungan yang korosif dengan baik.
2. Mampu membawa bahan suhu ekstrem (baik panas maupun dingin.
Sehingga, thermoplastic cocok untuk diaplikasikan sebagai alat atau media
transportasi cairan.
3. Umumnya memiliki diameter yang kecil, mulai dari seperempat inci sampai 16 inci. Sehingga, banyak orang yang memanfaatkannya untuk pipa air pada bangunan perumahan dan komersial. PVC (polyvinyl chloride) dan polyvinyl terklorinasi (CPVC) biasanya digunakan untuk memproduksi pipa baja di lingkungan asam dan keras. Tidak hanya itu, polypro, pylene, polyvinylidene fluoride (PVDF), acrylonitrile butadiene styrene (ABS),nylon, dan polyethylene juga bisa digunakan. Thermoplastic adalah solusi yang baik untuk banyak bangunan, menawarkan ketahanan yang baik terhadap larutan asam dan basa. Karena karakteristiknya seperti itu, tidak heran kalau thermoplastic diaplikasikan dalam pembuatan komponen industri. Mereka banyak digunakan pada bahan teknis di bidang yang membutuhkan konstruksi pompa dan mixer. Namun, mereka bukan pilihan terbaik untuk mengoksidasi kuat asam pekat dan halogen. Thermoplastic datang dalam berbagai jenis. Tentunya, dengan aplikasi unik milik mereka sendiri.
Contoh polimer thermoplastic antara lain:
1. Polyethylene (PE)
Polyethylene merupakan plastik yang paling umum digunakan. PE memiliki karakteristik kuat, tahan lama, dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia. PE dengan berat molekul ulta tinggi (UHMWPE) digunakan untuk memproduksi suku cadang mesin yang bergerak, bantalan, roda gigi, sambungan buatan, dan rompi anti peluru.
2. 2. HDPE (High Density Polyethylene) yang digunakan untuk membuat barang-barang seperti tangki kimia, pipa gas dan air, mainan, botol shampoo, dan bak margarin.
Kemudian, ada lagi jenis PE lainnya, yaitu MDPE (Medium Density Polyethylene), LLDPE (Linear Low Density Polyethylene), dan LDPE (Low Density Polyethylene).
3. 3. Polypropylene (PP)
Polypropylene atau PP merupakan polimer komoditas kedua yang juga
banyak digunakan. PP digunakan di berbagai industri untuk membuat barang
termasuk wadah makanan yang bisa didaur ulang, produk sanitasi, peralatan medis
tahan panas, tali, karpet, baterai mobil, isolasi kabel, tempat penyimpanan,
dan uang kertas.
Surdia T & Saito S. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik PT Pradnya Paramita, Jakarta
Schey John A, 2011, Proses Manufactur. Andi, yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar