VSM
Value Stream Mapping
Value
Stream Mapping atau VSM adalah teknik lean
management yang digunakan dalam membuat pedoman visual langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau layanan.
Value
Stream Mapping membantu perusahaan mencegah
pemborosan, hambatan, dan menemukan peluang untuk meningkatkan proses
operasional mereka.
Dengan mengidentifikasi inefisiensi (ketidakefisienan yang ditimbulkan dari bahan, sumber daya manusia, dan waktu), perusahaan dapat membuat proses menjadi semakin optimal dan meningkatkan kualitasnya secara keseluruhan.
Fungsi Value Stream Mapping
Menghindari pemborosan
Dengan
menganalisis keadaan melalui VSM, perusahaan dapat mendeteksi pemborosan
seperti waktu tunggu, kelebihan produksi, dan pemrosesan yang tidak perlu. Hal
ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan untuk mengurangi atau
menghilangkan ketidakefisienan sehingga dapat menghemat biaya dan meningkatkan
produktivitas.
Meningkatkan komunikasi
VSM
merupakan representasi visual dari keseluruhan value stream atau
semua langkah yang dibutuhkan dalam proses. Peta visual ini membantu pemahaman
tentang alur kerja di antara anggota tim dan stakeholder.
Dengan
demikian, mereka dapat melihat garis besar dan hubungan antara langkah-langkah
pada suatu proses sehingga komunikasi dan kolaborasi terjalin dengan lebih baik
dalam perusahaan.
Terus meningkatkan kinerja
Melalui
VSM, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dengan
menggambarkan workflow saat ini. Kemudian, dari situ, strategi
untuk mengoptimalkannya dapat disusun. Hal ini membantu perusahaan untuk
mencapai efisiensi, kualitas, dan
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.
Contoh Value Stream Mapping
Industri Layanan
Sebagai
contoh, di sektor perbankan dan asuransi, VSM dapat digunakan untuk memetakan
alur kerja dan mengidentifikasi inefisiensi. Misalnya, di perbankan, Value
Stream Mapping dapat mendeteksi langkah-langkah yang tidak perlu atau
waktu tunggu yang lama untuk memperoleh persetujuan dalam proses pinjaman
dana.
Dengan
mengatasi inefisiensi ini, perusahaan dapat merampingkan proses kerja mereka
dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kesehatan
Value
Stream Mapping berlaku di industri kesehatan, misalnya
untuk mengoptimalkan proses pengambilan hasil pasien. Dengan memetakan
perjalanan pasien, VSM dapat mengidentifikasi hambatan dalam proses
tersebut.
Sebagai
contoh, bisa jadi waktu yang lama untuk mengakses hasil pasien merupakan
hambatan yang ditemukan pada peta tersebut. Dengan mengatasi masalah ini,
perusahaan layanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi
perawatan pasien.
Logistik
Dalam
industri logistik, Value Stream Mapping dapat memberikan
informasi mengenai penundaan yang memakan biaya dan tidak optimalnya rantai
pasokan.
Misalnya,
kelebihan stok pada tahap tertentu atau rute transportasi yang tidak diperlukan
dapat dideteksi melalui VSM. Dengan demikian, perusahaan dapat mengatur
strategi untuk meningkatkan alur proses, inventaris, dan kontrol operasional
secara keseluruhan.
Manufaktur
Value
Stream Mapping juga banyak digunakan dalam manufaktur
untuk mengoptimalkan proses produksi.
Misalnya,
di pabrik manufaktur otomotif, VSM dapat membantu mengidentifikasi aktivitas
yang tidak efisien seperti inventaris dan produksi yang berlebihan atau waktu
penyiapan yang lama. Dengan memetakan kondisi saat ini dan merancang kondisi
ideal di masa depan, perusahaan dapat merampingkan proses produksinya serta
mengurangi biaya.
Bagaimana langkah-langkah membuat Value Stream Mapping :
- Identifikasi proses untuk
ditingkatkan: Pilih
proses spesifik yang ingin ditingkatkan dan identifikasi stakeholder utama
yang terlibat.
- Tentukan tujuan dan ruang
lingkup: Uraikan
dengan jelas tujuan peningkatan proses dan tentukan ruang lingkup dengan
mengidentifikasi titik awal dan akhir proses.
- Petakan keadaan saat ini: Visualisasikan proses
saat ini, termasuk langkah-langkah dan aktivitas yang dilakukan.
Identifikasi juga penanggung jawab dalam setiap langkah dan waktu yang
dibutuhkan untuk setiap tugas.
- Identifikasi inefisiensi dan
area perbaikan: Analisis
kondisi saat ini untuk mengidentifikasi area pemborosan atau aktivitas
yang tidak efisien, misalnya cacat produksi, kelebihan produksi, waktu
tunggu, sumber daya yang kurang dimanfaatkan, transportasi, dan
inventaris.
- Petakan keadaan masa
depan: Gambarkan
keadaan proses yang ideal di masa depan supaya dapat melakukan perbaikan
untuk mengatasi inefisiensi yang diidentifikasi. Selain itu, perkirakan
waktu yang dibutuhkan untuk setiap tindakan menggunakan rencana strategi
peningkatan yang dibuat supaya dapat mengukur efisiensi waktu.
- Buat
rencana aksi untuk implementasi: Kembangkan rencana aksi yang realistis untuk
mengimplementasikan proses baru tersebut. Tetapkan tanggung jawab, timeline,
dan pihak yang bertanggung jawab pada setiap proses. Pertimbangkan juga untuk
mempekerjakan project manager supaya dapat
memastikan kelancaran implementasi.

Komentar
Posting Komentar