Waste (Transportasi)
WASTE
Transportasi

Yang dimaksud dengan transportasi yang
efisien dalam Lean Manufacturing adalah transportasi suatu
barang seharusnya dilaksanakan atau didatangkan langsung menuju tempat di mana
barang tersebut dapat langsung digunakan sehingga tidak menimbulkan pemborosan
lainnya yaitu transportasi yang tidak perlu.
Sebagai ilustrasi ialah bahwa sebuah
bahan mentah yang hendak digunakan di dalam produksi seharusnya tidak perlu
untuk melalui berbagai macam tempat yang tidak diperlukan seperti ke tempat
penerimaan, gudang sortir, gudang stok, lantai produksi hingga sampai di
divisi Assembly di mana bahan mentah tersebut akan digunakan
karena semakin banyak tempat yang harus dilalui sebuah barang untuk mencapai
tujuannya (point of use) maka semakin besar pula pemborosan yang
dilakukan, kecuali jika memang diperlukan adanya inspeksi. Istilah Lean
Manufacturing untuk teknik ini ialah Point Of Use Storage (POUS).
Pemborosan transportasi biasanya
disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan tata letak peralatan dan mesin pada
stasiun kerja. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi pemborosan
transportasi pada tipe perusahaan flow shop adalah dengan
menyusun layout mesin dan peralatan yang efisien sesuai
dengan penggunaan dan alur produksinya. Wastejenis ini terjadi
karena tata letak (layout) produksi yang buruk, pengorganisasian
tempat kerja yang kurang baik sehingga memerlukan kegiatan pemindahan barang
dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya Letak Gudang yang jauh dari
proses akhir (produk jadi), serta jauh dari akses pengangkutan produk.
Gambar 1. Transportasi yang tidak perlu
Dari gambar 1. di atas, terlihat seorang
pekerja mengangkut produk jadinya ke gudang penyimpanan yang terletak cukup
jauh dari proses akhir produk. Gudang seharusnya terletak di tempat yang mudah
diakses dan dekat dengan fasilitas pengangkutan. Dalam kasus di atas, maka
perlu dilakukan penataan ulang terhadap layout pabrik,
sehingga lokasi gudang tidak berjauhan dengan proses akhir produk, dan
berdekatan dengan proses selanjutnya yaitu distribusi/pemasaran, sehingga tidak
perlu transportasi lagi untuk mengangkut produk dari gudang ke mobil/alat
pengangkut.
Sebagai gambaran, berikut ditampilkan
contoh layout yang ada di sebuah perusahaan manufaktur logam.
Gambar 2. Layout sebelum perubahan
Pada gambar 2. di atas, dapat kita lihat
betapa jauh letak kedua gudang (raw material dan finished good)
sehingga tentu akan sangat menyulitkan serta membuang waktu, tenaga dan biaya
ketika terjadi aktivitas bongkar muat barang.
Gambar 3. Layout usulan perubahan
Dalam usulan layout pada
gambar 3., kedua gudang dipindah posisi ke depan, mendekat dengan jalan,
sehingga akan sangat memudahkan ketika terjadi aktivitas bongkar muat barang,
serta tidak mengganggu aktivitas pekerja lain. Meskipun membutuhkan waktu,
tenaga dan biaya, namun perpindahan ini ke depannya akan mengurangi berbagai
pemborosan yang terjadi.
DAFTAR REFERENSI
Abdullah, Fawaz, Lean
Manufacturing Tools and Techniques In The Process Industry With the Focus on
Steel, Dissertation, University of Pittsburgh, 2003.
Akinlawon, Akin, Thingking Of
Lean Manufacturing System.
Becker, Ronald, Lean
Manufacturing And The Toyota Production System.
Komentar
Posting Komentar