Baja Karbon
Baja Karbon

Dalam konstruksi modern, baja menjadi salah
satu material terpenting dalam pembangunan konstruksi. Berbeda dengan besi yang
merupakan material alami, baja adalah material yang terbuat dari perpaduan
logam besi dengan beberapa unsur lain.
Baja bisa dikatakan logam paduan (material
buatan) dengan besi Fe (Ferrum) sebagai unsur utama dan karbon (C)
menjadi unsur paduan utamanya. Banyak elemen-elemen bervariasi sebagai
pembentuk baja, sehingga menghasilkan jenis-jenis baja yang berbeda. Menurut
komposisi paduan unsur logam, baja dikenal menjadi 2 jenis, yaitu baja karbon
dan baja paduan.
Apa itu Baja Karbon?
Baja karbon (Carbon Steel) merupakan
paduan besi dengan baja yang mengandung bahan baku utama berupa unsur karbon
(C) sebanyak 2%. Sebagian besar baja adalah baja karbon, namun dibedakan sesuai
dengan kandungan karbonnya. Terdapat 3 macam jenis baja karbon diantaranya
yaitu:
·
Baja karbon rendah (Low Carbon Steel),
baja dengan kandungan karbon paling rendah ini mengandung karbon sebanyak 0,1%
– 0,3% saja. Kandungan karbon dibawah 0.15% dinamakan dead mild steel,
yang mana umumnya lebih banyak digunakan untuk membuat baja konstruksi
seperti baja tulangan beton, h-beam, canal c, hollow, reng, hingga plat kapal. Jenis baja karbon rendah lebih dikenal dengan
baja lunak atau lemah namun ulet dan tangguh, sehingga saat menggunakan baja
ini akan mudah dikerjakan.
·
Baja karbon menengah (Medium Carbon Steel),
merupakan baja dengan kandungan campuran karbon sebanyak 0,3% – 0,6%. Paduan
unsur karbon dalam baja jenis ini disertai dengan penambahan unsur logam lain
yaitu Mangan (Mn) sehingga bersifat tahan panas dan elastis. Baja karbon
menengah dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,
quenching dan tempering. Sehingga baja karbon menengah
struktur mikronya martensi dan lebih kuat dibandingkan dengan baja karbon
rendah. Pengaplikasian kandungan baja karbon menengah ini dapat ditemukan
pada baut, komponen mesin, poros, roda, gigi, crankshaft
dan lain-lain.
·
Baja karbon tinggi (High Carbon Steel),
inilah baja dengan kandungan karbon tertinggi sebanyak 0,6% – 2% yang memiliki
kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan dua jenis baja lainnya. Disamping itu
jenis baja karbon ini juga yang paling kuat, keras dan getas. Sehingga pada
pengaplikasian umumnya digunakan untuk membuat aneka perkakas terutama alat
potong seperti gunting, gergaji, palu, pegas, kawat kekuatan tinggi dan
lain-lain.
Apa itu Baja Paduan ?

Alloy atau baja paduan
merupakan baja yang ditambah unsur paduan atau elemen dalam jumlah total 1 –
50% dari berat total yang bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik baja
tersebut. Unsur yang paling banyak digunakan untuk baja paduan yaitu Mangan,
Kromium, Silikon, Nikel, Fosfor, Belerang dan unsur lainnya.
Beberapa unsur lainnya tersebut ditambahkan
dalam presentase yang lebih kecil dari unsur karbon. Penambahan unsur lain
tersebut agar didapatkan sifat-sifat khusus, seperti kekuatan, ketahanan
terhadap karat, hingga kemampuan las yang baik.
Setiap unsur yang dipadukan dengan unsur
karbon akan memiliki pengaruh berbeda. Maka akan semakin banyak jenis baja
paduan dengan sifat mekanik yang berbeda pula. Jika ditinjau dari kandungan
unsur-unsur selain karbon, terdapat 3 jenis baja paduan yang dibuat dengan
manfaat yang berbeda yaitu baja paduan rendah (low alloy steel), baja
paduan menengah (medium alloy steel), dan baja paduan tinggi (high
alloy steel).
·
Baja paduan rendah (Low Alloy Steel) merupakan
baja paduan yang elemen paduannya < 2% wt. Misalnya seperti unsur karbon,
mangan, nikel, fosfor dan lain-lain. Baja paduan rendah ini umumnya digunakan
untuk membuat perkakas potong, gergaji, mata pisau, pahat kayu dan cetakan penarikan.
·
Baja paduan menengah (Medium Alloy Steel) merupakan
baja paduan dengan elemen paduannya berkisar antara 2,5% – 10% wt. Baja ini
sering kita jumpai untuk pembuatan alat pengukur, rol drat, mata gunting, plat
tebal dan cetakan penarikan.
·
Baja paduan tinggi (High Alloy Steel) merupakan
baja paduan yang elemen paduannya lebih dari 10% wt. Baja ini dikembangkan
sebagai bahan baku alat potong (tool) seperti drills, milling, cutters,
reamers dan lainnya. Dibandingkan dengan penggunaan baja karbon, alat
potong dengan baja high speed steel ini bisa beroperasi 2 kali
lebih cepat sat digunakan.
Lalu, apa saja alloy yang
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Pada dunia konstruksi bangunan,
Anda dapat menemukan baja alloy seperti aneka perkakas dengan bahan dasar stainless steel yang mana
memiliki tingkat ketahanan akan korosi cukup baik. Hal tersebut dikarenakan
adanya peningkatan paduan chromium (Cr) sekitar 11%.
Baja jenis ini seringnya digunakan untuk
pembuatan peralatan makanan, peralatan dapur juga peralatan medis. Selain itu,
dalam bidang konstruksi terdapat plat stainless steel dan pipa stainless steel yang memiliki keunggulan dalam
menunjang estetika sebuah bangunan. Hal tersebut didukung dengan fisik yang
mengkilat juga anti karat.
Secara umum, baja paduan memiliki kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon. Dari kedua material diatas,
baja karbon dan baja paduan memiliki perbedaan pada komposisinya. Baja karbon
terbuat dari besi dengan tambahan karbon, sedangkan baja paduan mencakup
berbagai bahan lainnya untuk membuat sifat mekanika khusus.
Namun, dari keduanya tentu memiliki
keuntungan tersendiri bagi setiap industri. Karena pemilihan material
sepenuhnya bergantung pada persyaratan proyek yang dijalankan. Dengan
mengetahui perbedaan dari kedua material tersebut, Anda dapat memilih jenis
baja seperti apa yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka
Surdia, T.; Saito, S., 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan ke4, PT. Pradnya Paramita, Jakarta
Dieter, George.E., Sriati Djaprie, 1987. “Metalurgi Mekanik” Jilid 1 & 2, PT. Erlangga, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar