Mengenal KAIZEN
Mengenal “Kaizen”

Ketika menginginkan adanya perubahan dalam hidup, seringkali kita mengharapkan
perubahan yang instan dan drastis. Kita berekspektasi perubahan tersebut akan
langsung membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan kita. Namun karena
terlalu fokus pada hasil, seringkali kita gagal berkomitmen untuk melakukan
perubahan jangka panjang dan hasilnya pun tidak maksimal. Lalu bagaimana
solusinya ? Bukan dengan mengandalkan motivasi atau niat yang kuat melainkan
menanamkan kebiasaan dan adanya perbaikan secara terus menerus. Hal seperti ini
dikenal dalam prinsip orang Jepang yaitu “Kaizen”.
Kaizen terdiri dari dua huruf kanji Kai dan Zen. Kai memiliki
arti perubahan dan Zen memiliki arti kebaikan. Dikutip dari
Forbes, Kaizen adalah sebuah praktek untuk memperbaiki diri
dengan tindakan kecil secara bertahap yang kemudian akan menjadi kebiasaan dan
dapat mengarah pada kesuksesan. Banyak yang beranggapan bahwa prinsip Kaizen digunakan
oleh perusaahan untuk mengembangkan bisnis, namun sebenarnya prinsip Kaizen dapat
diterapkan pada banyak aspek dalam hidup kita khususnya pada pengembangan diri.
Menurut Robert Maurer, strategi menerapkan Kaizen dalam
pengembangan diri terletak pada 6 (enam) poin:
1. Mengajukan
pertanyaan kecil untuk mengatasi rasa takut dan memicu inspirasi
Ketika kita memiliki
tujuan, kadang-kadang kita terjebak pada “bagaimana” bisa mencapainya?
Penyebabnya adalah kita melihat tujuan dari jauh, dan tidak menyadari bahwa
dibutuhkan beberapa langkah untuk mewujudkannya. Sekarang, ubah pola pikir itu
dengan rincikan tujuan dan ajukan pertanyaan pada diri sendiri. Otak kita sebenarnya sangat menyukai pertanyaan,
seperti teka-teki, tebak-tebakan, atau misteri. Namun, pertanyaan yang terlalu
besar atau berat akan memicu rasa takut pada diri kita. Oleh karena itu, ajukan
pertanyaan-pertanyaan kecil untuk memaksa otak menemukan jawabannya. Contohnya
“Apa hal pertama yang bisa saya lakukan untuk membuatnya ?” atau “Bisakah saya menghabiskan beberapa
menit sehari melakukan ... ?” dan masih
banyak pertanyaan kecil lainnya yang bisa anda ciptakan.
2. Menggunakan
pemikiran kecil
Apa yang dimaksud dengan
menggunakan pemikiran kecil disini yaitu dengan melatih hal-hal yang ingin kita
rubah dengan membayangkannya terlebih dahulu. Contoh nyatanya yaitu jika kita
ingin mengatasi masalah berbicara di depan umum, mulailah berlatih di dalam
pikiran seolah-olah kita sedang memberikan presentasi di depan umum. Latihlah
ini setiap hari sampai kita merasa nyaman. Ketika kita sudah merasa nyaman dan
siap, mulailah dengan hal kecil terlebih dahulu seperti berlatih di depan kaca
sebelum benar-benar mempraktikannya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pola pikir, perilaku, dan
keahlian baru.
3. Melakukan
tindakan kecil untuk memulai perubahan dengan potensi keberhasilan tinggi.
Mengajukan pertanyaan
dan memikirkan pemikiran kecil saja tanpa ada tindakan nyata adalah hal yang
sia-sia. Tentu kita harus segera mengambil tindakan nyata. Namun tetap
berpegang pada konsep Kaizen yaitu dimulai dari hal-hal kecil
dan mudah secara bertahap sehingga akan menjadi kebiasaan. Jika kita ingin
merubah pola hidup kita menjadi lebih sehat, mulailah dengan melakukan olahraga
ringan. Seperti push up atau sit up lima kali dalam sehari selama satu minggu.
Setelah itu baru tingkatkan frekuensinya. Kuncinya adalah lakukan tindakan
sekecil mungkin sehingga kita bisa melakukannya tanpa memerlukan motivasi yang
besar.
4. Memecahkan
masalah kecil sebelum masalah tersebut menjadi besar.
Terkadang, kita lebih
memilih untuk lari dari masalah daripada menyelesaikannya. Padahal, masalah
akan tetap membayangi meskipun sekuat apapun kita berusaha mengelak darinya.
Jangan biarkan masalah terlewati begitu saja, mulailah dengan mengidentifikasi
satu kesalahan kecil yang kita lakukan pada hari ini. Pikirkan tanda-tanda
kecil yang bisa mengarah ke masalah besar, jangan mengabaikannya dan mulailah
memikirkan langkah kecil apa yang bisa dilakukan.
5. Memberikan
imbalan kecil
Memberikan reward atas
kemajuan atau keberhasilan yang telah dicapai pada diri sendiri merupakan
sebuah strategi yang terbaik untuk memberi kekuatan. Tidak ada salahnya untuk
memberikan reward asalkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan
reward kita akan semakin termotivasi dan lebih bersemangat.
6. Mengapresiasi
momen kecil
Jangan
abaikan momen-momen kecil yang telah terjadi. Apresiasi momen kecil karena ini
akan mengubah hidup. Mengapa ? Karena seringkali ide-ide hebat muncul
saat kita menyadari momen-momen kecil yang telah terjadi dalam hidup kita.
Hal terakhir dan penting yang
bisa dilakukan adalah: konsisten. Ini mungkin hal yang paling sulit karena kita
dapat dengan mudah kembali ke kebisaan lama. Namun, ingat bahwa keajaiban Kaizen datang
dari perubahan-perubahan yang terjadi secara bertahap. Tetap lakukan hal kecil
untuk mencapai tujuan. Hasil yang setimpal akan terlihat pelan-pelan sebanding
dengan upaya yang telah dilakukan.
Daftar Pustaka
Imai, Masaaki. 1996. Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success.Terj.Mariani Gandamihardja. Cetakan keempat. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Barnes, Tony. 1998. Kaizen Strategies for Succesful Leadership. Terj. Martin Widjokongko.Batam: Interaksara.
Komentar
Posting Komentar