Strategi Pemasaran Produk
Strategi Pemasaran Produk

- Memahami Siapa Target Pasar Kamu.
- Membuat Anggaran Dana Promosi.
- Mengoptimalkan Sosial Media Sebagai Pemasaran.
- Menawarkan Sampel Produk.
- Menjalankan Dropship atau Reseller.
- Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan.
- Memanfaatkan Strategi Digital Marketing.
Strategi pemasaran produk
adalah cara pebisnis untuk mencapai target penjualan. Bagi seorang pebisnis,
memahami strategi pemasaran produk
adalah hal penting untuk membantu meningkatkan penjualannya. Pasalnya, strategi
ini dilakukan dengan upaya memahami kebutuhan konsumen, sehingga target
pasarnya pun semakin jelas.
Apa
itu Strategi Pemasaran Produk ?
Strategi pemasaran produk adalah
suatu upaya pebisnis untuk memperkenalkan barang atau jasa yang dijual kepada
masyarakat luas. Nah, strategi pemasaran produk dilakukan untuk mengenali
kebutuhan konsumen, memenuhi target penjualan tertentu, hingga mencapai keuntungan.
Hal inilah yang membuat strategi pemasaran menjadi hal penting dalam
berjalannya bisnis. Di samping itu, strategi pemasaran sebaiknya
dilakukan sebelum berjalannya bisnis untuk mengurangi risiko kerugian.
Tujuan
Strategi Pemasaran Produk
Nah, penerapan strategi
pemasaran ini memiliki sejumlah tujuan. Adapun tujuan strategi pemasaran produk
adalah sebagai berikut.
- Membantu menetapkan tujuan
bisnis sesuai dengan target pasar.
- Membantu mengidentifikasi
produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Membantu proses
pengembangan dan pelaksanaan pemasaran yang lebih efektif.
- Membantu proses
perencanaan penawaran produk kepada konsumen.
- Membantu mengetahui
kekuatan bisnis.
- Membantu melakukan
persuasi target pasar dengan lebih mudah.
- Mengurangi pengeluaran
yang tidak diperlukan.
- Membantu pebisnis agar
lebih proaktif dalam mengatasi risiko.
- Mempelajari waktu yang
tepat untuk mempromosikan produk kepada konsumen.
- Pelaksanaan koordinasi tim lebih jelas.
Jenis
Strategi Pemasaran Produk
Nah, strategi pemasaran
produk ini terdapat beberapa jenis. Adapun jenis-jenis metode pemasaran produk
adalah sebagai berikut.
1.
Point of Purchase
Salah satu jenis strategi
pemasaran produk adalah Point of Purchase (POP) yang dilakukan dengan
menempatkan iklan di dekat barang atau jasa promosi. Biasanya, jenis strategi
ini banyak digunakan pada toko retail. Adapun tujuan dari penerapan point of
purchase adalah untuk membantu konsumen dalam memilih produk yang hendak
dibeli. Pasalnya, banyak konsumen datang ke toko, tetapi bingung dalam
menentukan produk yang hendak dibeli. Dalam hal ini, penjual bisa
memanfaatkan kemampuan komunikasinya untuk memperkenalkan produknya agar
konsumen lebih tertarik.
2. Internet Marketing
Jenis metode pemasaran
produk berikutnya adalah internet marketing. Saat ini, metode pemasaran satu
ini cukup banyak digunakan oleh pelaku usaha. Pasalnya, melalui jejaring
internet, pelaku usaha dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Di
samping itu, internet juga menjadi media yang banyak digunakan oleh berbagai
kalangan, sehingga jenis strategi pemasaran satu ini dianggap cukup efektif. Nah,
untuk menggunakannya, seorang pebisnis dapat memanfaatkan berbagai media
sosial, seperti Instagram, Facebook, email marketing, maupun website. Di
samping itu, pebisnis juga perlu membuat konten pemasarannya sendiri dengan
kreatif agar bisa menarik perhatian konsumen.
3.
Earned Media
Jenis metode pemasaran produk selanjutnya adalah earned media yang dilakukan dengan menawarkan barang atau jasa secara tidak langsung. Dalam hal ini, penjual bisa membangun brand serta membentuk citra yang baik melalui media sosial. Selain itu, pebisnis juga harus mampu membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan masyarakat agar mereka tertarik untuk membelinya.
4.
Direct Selling
Terakhir, jenis strategi
pemasaran produk adalah direct selling atau disebut juga dengan istilah
pemasaran langsung. Seperti namanya, jenis strategi ini dilakukan dengan
menjual produk secara langsung kepada pelanggan. Adapun caranya adalah dengan
mendatangi rumah setiap konsumen yang ditargetkan. Cara ini dilakukan dengan
memanfaatkan kemampuan persuasif. Namun sayangnya, direct selling bisa membuat
penjual cepat lelah, karena harus berjalan door-to-door. Meski begitu, strategi
pemasaran ini tidak membutuhkan modal yang begitu besar, sehingga cocok untuk
jenis bisnis kecil.
Komentar
Posting Komentar