Aplikasi Proses Manufaktur
Aplikasi Proses Manufaktur

Di
zaman berkembang dimana semua sektor kehidupan dilengkapi dengan teknologi,
Indonesia menjadi salah satu negara dengan manufaktur cukup tinggi. Terlebih
lagi, Indonesia dengan sumber daya alam yang cukup tinggi sehingga
menjadikannya kaya akan bahan baku mentah.
Banyak
dari bagian besar di Indonesia dengan berbagai sumber daya alam dari mulai
sektor pertambangan, pertanian, dan perikanan. Maka dari itu, penting bagi
Indonesia memanfaatkan dan menguasai teknologi dalam pengolahan bahan baku
mentah menjadi bahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi melalui proses
manufaktur.
Pengertian Proses Manufaktur
Proses
manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku menjadi produk dengan tujuan
meningkatkan nilainya. Produk yang sudah melalui proses manufaktur memiliki
nilai jual dan fungsional lebih tinggi dibandingkan bahan baku sebelum
pengolahan. Proses ini juga mementingkan fungsi akhir dari produk yang
dihasilkan dengan mematuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh tim desain atau
research and development.
Terdapat
beragam perbedaan proses manufaktur seperti pengolahan bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi, bahan mentah menjadi bahan jadi, atau bahan setengah jadi
menjadi bahan jadi.
Tujuan Proses Manufaktur
Proses
manufaktur bertujuan untuk menerapkan dan mengoperasikan sistem produksi supaya
menghasilkan produk unggul. Terlebih lagi sistem manufaktur bertujuan untuk
meningkatkan produksi, distribusi, pembelian dan pemakaian barang.
Jenis Jenis Proses Manufaktur
Sebelum
memulai proses manufaktur perlu memperhatikan beberapa faktor produksi seperti
bahan baku, mesin dan tenaga kerja untuk efisiensi proses. Hal tersebut dapat
dicapai dengan memilih jenis manufaktur yang tepat. Berikut ini merupakan jenis
proses manufaktur yang dapat Anda terapkan di industri manufaktur.
1. Make to Stock (MTS)
Make
to stock (MTS) adalah strategi produksi tradisional yang digunakan oleh bisnis
untuk mencocokkan inventaris dengan permintaan konsumen yang diperkirakan.
Alih-alih menetapkan tingkat produksi dan kemudian mencoba menjual barang,
perusahaan yang menggunakan MTS akan memperkirakan berapa banyak mendapatkan
pesanan dan kemudian menyediakan stok yang cukup untuk memenuhi pesanan
tersebut.
2. Make to Order (MTO)
Make
To Order (MTO), atau dibuat sesuai pesanan, adalah strategi produksi bisnis
yang biasanya memungkinkan konsumen untuk membeli produk dengan spesifikasi
sesuai permintaan. Ini adalah proses produksi suatu barang dimulai hanya
setelah pesanan pelanggan yang dikonfirmasi diterima
Jumlah
pesanan dalam pembuatan MTO biasanya jauh lebih kecil jika dibandingkan Make to
Stock. Biaya per unit untuk barang yang dibuat sesuai pesanan biasanya lebih
tinggi dan waktu tunggu lebih lama, karena sifat produk yang dibuat khusus. Hal
ini membuat perusahaan yang menggunakan MTO membutuhkan investasi modal yang
lebih besar dibandingkan MTS kecil hingga menengah, meskipun tidak pada level
perusahaan MTS besar yang memproduksi secara massal.
3. Jenis Make-to-Assemble (MTA)
Make
To Assemble adalah campuran dari proses make to stock dan make to order, di
mana pabrikan menyimpan persyaratan dasar dari setiap pesanan tetapi menunggu
pesanan masuk sebelum membuat produk akhir.
Contoh Proses Manufaktur
Proses
manufaktur terjadi pada seluruh sektor industri di Indonesia dengan beragam
proses yang berbeda di setiap sektornya. Dibutuhkan beberapa tahapan untuk
mengubah bahan baku menjadi bahan jadi ataupun setengah jadi. Berikut merupakan
contoh tahapan proses manufaktur pada industri dengan bahan baku logam.
1. Proses Shearing
Shearing
adalah proses fabrikasi yang digunakan untuk memangkas dan menghilangkan
material yang tidak diinginkan dari lembaran logam. Proses shearing melibatkan
penggunaan mesin atau alat, seperti gunting bangku, untuk mengiris lembaran
logam dengan presisi.
Dalam
proses Shearing penggunaan panas tidak diperlukan, produk dapat di-shearing
saat dingin atau pada suhu kamar. Proses ini tidak menghasilkan limbah dalam
bentuk lembaran sehingga menjadikan pilihan utama bagi para produsen atau
bisnis industri manufaktur.
2. Proses Molding
Molding
dalam proses manufaktur adalah pembentukan bahan baku yang berwujud cair
menjadi bahan wujud padat dengan menggunakan cetakan. Proses ini dibagi menjadi
dua jenis proses berdasarkan cetakan yang digunakan yaitu cetakan permanen
(permanent mold casting) yang dapat dipakai berulang kali dan cetakan sekali
pakai (expendable mold casting).
3. Proses Forming
Forming
adalah salah satu teknik manufaktur penting dalam rekayasa modern. Produk yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak dibuat dengan proses forming.
Anda
dapat menjumpai penerapan proses forming di banyak bidang seperti industri
otomotif dan pertahanan. Beberapa contoh produk yang menggunakan proses forming
adalah katup hidrolik dan pneumatik, wadah pasta gigi, wadah memasak, rantai,
bilah kipas, dll.
Proses
ini banyak digunakan di seluruh dunia karena keunggulannya seperti efisiensi
biaya, sifat mekanik yang lebih baik, kekuatan tinggi, peningkatan produktivitas
dan penghematan bahan yang lebih baik.
4. Proses Machining
Pemesinan,
juga dikenal sebagai manufaktur subtraktif, adalah proses manufaktur dengan
menghilangkan material yang tidak diinginkan dari potongan material yang lebih
besar. Proses ini juga bertujuan untuk pembuatan prototipe sebelum memproduksi
barang secara masal.
Aplikasi Pendukung Proses Manufaktur
Proses
manufaktur tradisional masih menggunakan tangan dan kurang melibatkan
penggunaan alat. Namun proses tersebut kurang efisien terlebih lagi, saat ini
manufaktur sering dikaitkan dengan seni dekoratif, produksi masal dan harga
murah.
Seiring
dengan meningkatnya konsumsi suatu barang, maka proses manufaktur di setiap
sektor industri juga meningkat. Untuk memenuhi permintaan dan efisiensi waktu
maka membutuhkan teknologi yang menunjang proses manufaktur baik dalam proses
produksi maupun manajemen.
Salah
satu teknologi yang dapat digunakan untuk proses manufaktur adalah aplikasi manufaktur dengan fitur-fitur pilihan sesuai
kebutuhan Anda.
Komentar
Posting Komentar