Sistem Produksi
Sistem Produksi

Berikut adalah jenis sistem produksi berdasarkan waktu
memprosesnya:
a. Continuous
Process
Continuous process atau
biasanya dikenal dengan proses produksi kontinu.
Pada sistem ini peralatan produksi disusun dan diatur
dengan memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk atau jasa. Aliran
bahan dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi sebelumnya. Proses
ini akan lebih memudahkan perusahaan yang memiliki produk dengan demand yang
tinggi. Sehingga produknya akan lebih mudah terjual di pasaran. Salah satu
perusahaan yang paling mudah untuk dikenali adalah perusahaan yang menghasilkan
listrik seperti PLN, di mana setiap harinya mereka harus terus bisa
mempertahankan produksi untuk kebutuhan pelanggannya.
b. Intermitten
Process
Intermitten process
adalah sistem yang terputus-putus di mana kegiatan produksi dilakukan tidak
berdasarkan standar tetapi berdasarkan produk yang dikerjakan. Karenanya
peralatan produksi disusun dan diatur secara fleksibel dalam menghasilkan
produknya. Untuk proses ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok.
Misalnya seperti perusahaan produksi jaket musim dingin.
Berikut adalah jenis sistem produksi menurut tujuan
operasinya:
a. Engineering to order (ETO)
Sistem produksi engineering to order menerapkan
proses di mana produk dirancang, pemodelan, dan diproduksi berdasarkan pesanan
dari pelanggan tertentu. Artinya, ETO akan mulai memproduksi berdasarkan
spesifikasi atau rancangan khusus. Karena hal inilah, ETO merupakan sistem
produksi dengan penggunaan anggaran biaya dan waktu proses yang lebih besar
dibandingkan sistem lainnya.
b. Assembly to order (ATO)
Sistem di mana perusahaan memproduksi produk berlandaskan
dua sistem (hybrid), yaitu make to order dan make
to stock. Artinya, perusahaan dapat memproduksi komponen barang jadi
terlebih dahulu namun belum dirakit. Barulah ketika pesanan sudah masuk,
perakitan dilakukan dengan menyesuaikan dengna kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan.
c. Make to order (MTO)
Sistem di mana produsen akan menyelesaikan pekerjaan akhir
suatu produk jika ia telah menerima pesanan untuk item tersebut. Keunggulan
dari sistem produksi ini adalah bahwa produk bersifat lebih fleksibel karena
dapat dikustomisasi secara lebih mudah.
d. Make to stock (MTS)
Sistem di mana barang akan diselesaikan produksinya
sebelum ada pesanan dari konsumen. Model sistem produksi ini merupakan jenis
yang paling ramah biaya karena umumnya menerapkan model produksi massal,
sehingga dapat memangkas biaya per unit-nya.
Contoh Sistem Produksi
Di bawah ini adalah contoh dari sistem produksi untuk
masing-masing industri:
|
No |
Sistem |
Input |
Output |
|
1 |
Bank |
Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan
kantor, modal, energi, informasi dan manajerial. |
Pelayanan finansial bagi nasabah (deposito,
pinjaman) |
|
2 |
Rumah Sakit |
Dokter, perawat, karyawan, fasilitas gedung dan peralatan medis, laboratorium, modal, energi, informasi dan manajerial. |
Pelayanan medis bagi pasien. |
|
3 |
Universitas |
Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan,
fasilitas gedung dan peralatan kulaih perpustakaan, laboratorium, modal, energi, informasi dan manajerial. |
Pelayanan akademik bagi mahasiswa untuk
menghasilkan Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3). |
|
4 |
Transportasi Udara |
Pilot, pramugari,tenaga mekanik ,karyawan,pesawat terbang, fasilitas, gedung dan peralatan kantor, energi, informasi dan manajerial |
Transportasi udara bagi orang dan barang
dari lokasi ke lokasi lain. |
|
5 |
Manufaktur |
Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan pabrik, material, modal, energi, informasi dan manajerial |
Sistem
Produksi
Berikut adalah jenis sistem produksi berdasarkan waktu
memprosesnya:
a. Continuous
Process
Continuous process atau
biasanya dikenal dengan proses produksi kontinu.
Pada sistem ini peralatan produksi disusun dan diatur
dengan memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk atau jasa. Aliran
bahan dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi sebelumnya. Proses
ini akan lebih memudahkan perusahaan yang memiliki produk dengan demand yang
tinggi. Sehingga produknya akan lebih mudah terjual di pasaran. Salah satu
perusahaan yang paling mudah untuk dikenali adalah perusahaan yang menghasilkan
listrik seperti PLN, di mana setiap harinya mereka harus terus bisa
mempertahankan produksi untuk kebutuhan pelanggannya.
b. Intermitten
Process
Intermitten process
adalah sistem yang terputus-putus di mana kegiatan produksi dilakukan tidak
berdasarkan standar tetapi berdasarkan produk yang dikerjakan. Karenanya
peralatan produksi disusun dan diatur secara fleksibel dalam menghasilkan
produknya. Untuk proses ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok.
Misalnya seperti perusahaan produksi jaket musim dingin.
Berikut adalah jenis sistem produksi menurut tujuan
operasinya:
a. Engineering to order (ETO)
Sistem produksi engineering to order menerapkan
proses di mana produk dirancang, pemodelan, dan diproduksi berdasarkan pesanan
dari pelanggan tertentu. Artinya, ETO akan mulai memproduksi berdasarkan
spesifikasi atau rancangan khusus. Karena hal inilah, ETO merupakan sistem
produksi dengan penggunaan anggaran biaya dan waktu proses yang lebih besar
dibandingkan sistem lainnya.
b. Assembly to order (ATO)
Sistem di mana perusahaan memproduksi produk berlandaskan
dua sistem (hybrid), yaitu make to order dan make
to stock. Artinya, perusahaan dapat memproduksi komponen barang jadi
terlebih dahulu namun belum dirakit. Barulah ketika pesanan sudah masuk,
perakitan dilakukan dengan menyesuaikan dengna kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan.
c. Make to order (MTO)
Sistem di mana produsen akan menyelesaikan pekerjaan akhir
suatu produk jika ia telah menerima pesanan untuk item tersebut. Keunggulan
dari sistem produksi ini adalah bahwa produk bersifat lebih fleksibel karena
dapat dikustomisasi secara lebih mudah.
d. Make to stock (MTS)
Sistem di mana barang akan diselesaikan produksinya
sebelum ada pesanan dari konsumen. Model sistem produksi ini merupakan jenis
yang paling ramah biaya karena umumnya menerapkan model produksi massal,
sehingga dapat memangkas biaya per unit-nya.
Contoh Sistem Produksi
Di bawah ini adalah contoh dari sistem produksi untuk
masing-masing industri:
|
No |
Sistem |
Input |
Output |
|
1 |
Bank |
Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan
kantor, modal, energi, informasi dan manajerial. |
Pelayanan finansial bagi nasabah (deposito,
pinjaman) |
|
2 |
Rumah Sakit |
Dokter, perawat, karyawan, fasilitas gedung
dan peralatan medis, laboratorium, modal, energi, informasi dan
manajerial. |
Pelayanan medis bagi pasien. |
|
3 |
Universitas |
Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan,
fasilitas gedung dan peralatan kulaih perpustakaan, laboratorium,
modal, energi, informasi dan manajerial. |
Pelayanan akademik bagi mahasiswa untuk
menghasilkan Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3). |
|
4 |
Transportasi Udara |
Pilot, pramugari,tenaga mekanik
,karyawan,pesawat terbang, fasilitas, gedung dan peralatan kantor, energi,
informasi dan manajerial |
Transportasi udara bagi orang dan barang
dari lokasi ke lokasi lain. |
|
5 |
Manufaktur |
Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan
pabrik, material, modal, energi, informasi dan manajerial |
Daftar Pustaka
Agus, Ahyari. 2015. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
Assen, Van Marcel. 2013. Kunci Model Manajemen. Terjemahan Ellitan dan Anatan. Jakarta : Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar