Takt Time
Takt Time

Pengertian, Manfaat, Cara Hitung, dan Contohnya
Takt
time adalah
sebuah konsep yang sangat penting dalam industri manufaktur dan produksi.
Dalam dunia bisnis yang
semakin kompetitif, perusahaan harus dapat memproduksi produk dan layanan
dengan cepat dan efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan. Itulah sebabnya
mengapa konsep ini menjadi begitu penting.
Apa Itu Takt Time?
Penamaan takt time berasal dari bahasa Jerman. Kata “taktzeit” dalam bahasa Jerman berarti ritme atau tempo. Takt time adalah sebuah konsep yang digunakan dalam manufaktur dan produksi untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Dengan memperhitungkan satuan ini, perusahaan dapat menyesuaikan produksi mereka agar sesuai dengan permintaan pelanggan dan meminimalkan pemborosan waktu dan biaya.
Bagaimana
Sejarah Awal Mula Takt Time?
Konsep takt time dalam manufaktur modern
berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Konsep ini pertama kali digunakan
untuk memaksimalkan efisiensi produksi di sektor manufaktur. Selama Perang
Dunia II, Jepang menjadi salah satu negara yang terkena dampak paling parah
dari perang ini. Industri manufakturnya hancur dan Jepang harus memulai dari
awal untuk membangun kembali industri mereka. Pada saat itu, para produsen
Jepang menyadari bahwa mereka harus mengadopsi pendekatan baru untuk memulihkan
industri dan meningkatkan efisiensi produksi mereka. Salah satu perusahaan yang
mengadopsi pendekatan baru ini adalah Toyota Motor Corporation. Pada awal
1950-an, Toyota mengembangkan sistem produksi baru yang dikenal sebagai Toyota
Production System (TPS). TPS didasarkan pada konsep takt time dan
konsep-konsep lainnya yang dikembangkan di Jerman. Toyota mempelajari dan
mengadopsi konsep tersebut dari pabrik Volkswagen di Jerman, yang pada saat itu
adalah pabrik otomotif paling efisien di dunia. Toyota memodifikasi konsep
tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Mereka mengadopsi
pendekatan produksi yang didasarkan pada permintaan pelanggan, di mana produksi
hanya dilakukan saat diperlukan, dan menghindari pembuatan persediaan yang
berlebihan.
Konsep waktu produksi ini
membantu Toyota dalam membangun sistem produksi yang efisien dan fleksibel, dan
memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih cepat
serta efisien. Salah satu hasil dari pengembangan konsep takt time oleh Toyota adalah produksi just-in-time (JIT).Konsep
JIT melibatkan produksi hanya saat diperlukan, dan menghindari pembuatan
persediaan yang berlebihan. Dengan mengadopsi pendekatan JIT dan menggunakan
konsep ini, Toyota berhasil menciptakan sistem produksi yang efisien dan
fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan
lebih cepat dan lebih efisien.
Manfaat Takt Time dalam
Industri Manufaktur
Meningkatkan efisiensi produksi
Takt
time membantu
meningkatkan efisiensi produksi dengan memastikan bahwa setiap langkah dalam
proses produksi diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Dengan menghitung
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk, manajer produksi
dapat menentukan waktu optimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit
produk. Hal ini membantu mengurangi waktu yang terbuang atau waktu tidak
produktif dalam produksi.
Meningkatkan kualitas produk
Konsep produksi ini membantu meningkatkan kualitas produk dengan memastikan bahwa setiap unit produk diproduksi dalam waktu yang sama dan dengan kualitas yang sama. Dengan menyelesaikan setiap langkah produksi dalam waktu yang ditentukan, pekerja dapat memastikan bahwa mereka mematuhi standar kualitas yang ditentukan. Jika ada masalah dalam proses produksi, maka akan segera terdeteksi dan diperbaiki dengan cepat, sehingga meminimalkan jumlah produk cacat.
Mengurangi biaya produksi
Dengan mengoptimalkan waktu produksi, konsep satuan waktu produksi ini dapat membantu mengurangi biaya produksi. Dengan mengurangi waktu yang terbuang dalam produksi, perusahaan dapat mengurangi biaya tenaga kerja, biaya penggunaan mesin dan peralatan, serta biaya overhead lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan profitabilitas perusahaan dan membuatnya lebih kompetitif di pasar.
Meningkatkan
kepuasan pelanggan
Takt
time membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan bahwa produk diproduksi dalam
waktu yang ditentukan dan dengan kualitas yang diharapkan.
Dengan mengurangi waktu
produksi dan meningkatkan kualitas produk, perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat membantu meningkatkan
reputasi perusahaan dan membuat pelanggan lebih puas dengan produk yang mereka
beli.
Meningkatkan fleksibilitas produksi
Dalam
produksi yang fleksibel, takt time sangat
berguna untuk menentukan kapasitas produksi yang tepat.Dengan menentukan satuan
waktu produksi yang tepat, perusahaan dapat menyesuaikan produksi dengan
permintaan pelanggan dan mengoptimalkan kinerja produksi.
Hal ini juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan kapasitas produksi di masa depan.
Bagaimana Cara Menghitung Takt Time?
Takt
time dapat
dihitung dengan membagi waktu yang tersedia untuk produksi dengan jumlah unit
produk yang harus diproduksi dalam waktu tersebut. Berikut adalah rumus
perhitungannya:
Takt Time = Waktu yang
Tersedia untuk Produksi / Jumlah Unit Produk yang Harus Diproduksi
Contoh
Suatu
perusahaan memiliki waktu kerja selama 360 menit (6 jam) per hari dan harus
memproduksi 120 unit produk per hari. Bagaimana menghitung takt time untuk produksi?
Solusi:
Waktu yang Tersedia untuk Produksi = 360 menit (6 jam)
Jumlah Unit Produk yang Harus Diproduksi = 120 unit
Takt Time = 360 menit /
120 unit = 3 menit per unit
Jadi, takt time untuk produksi 120 unit produk per hari dalam waktu kerja 360 menit (6 jam) adalah 3 menit per unit. Ini berarti perusahaan harus menyelesaikan setiap unit produk dalam waktu kurang dari tiga menit (3 menit) untuk mencapai target produksi sebanyak 120 unit per hari.
Perbedaan Takt
Time dan Cycle Time
Takt
time dan cycle time adalah
dua konsep yang berbeda dalam industri dan manufaktur, meskipun keduanya sering
digunakan secara bersamaan.
Berikut
adalah perbedaan utama antara kedua konsep
tersebut:
Definisi
Takt time adalah waktu yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk produksi dan jumlah unit produk yang harus diproduksi. Sedangkan, cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi dari awal hingga akhir, atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk dalam proses produksi.
Fokus
Takt time difokuskan pada waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dan menentukan target produksi yang harus dicapai dalam waktu yang tersedia. Sedangkan, cycle time difokuskan pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus produksi atau satu unit produk dalam proses produksi.
Pengukuran
Takt time dihitung dengan membagi waktu yang tersedia untuk produksi dengan jumlah unit produk yang harus diproduksi dalam waktu tersebut. Sementara, cycle time dihitung dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi atau satu unit produk dalam proses produksi.
Pengaruh
Takt
time mempengaruhi
perencanaan produksi dan perhitungan kapasitas produksi, sedangkan cycle time mempengaruhi output atau keluaran
produksi.
Penerapan
Takt time sering digunakan dalam produksi massal, di mana perusahaan harus memproduksi sejumlah besar produk dalam waktu yang terbatas. Adapun cycle time dapat diterapkan dalam berbagai jenis proses produksi, termasuk produksi batch atau massal.
Proses Penerapan Takt Time di Berbagai Jenis Industri
Proses implementasi takt time pada suatu perusahaan membutuhkan beberapa tahapan yang harus diikuti agar berhasil. Berikut adalah beberapa poin penting dalam proses implementasi konsep produksi yang satu ini:
Menghitung takt time
Tahap pertama dalam implementasi ini adalah menghitung takt time untuk suatu proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah kami sebutkan. Dalam perhitungan ini, perlu dipertimbangkan waktu kerja, waktu istirahat, dan waktu untuk mengatasi gangguan produksi.
Identifikasi Bottleneck dalam Proses Produksi
Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi bottleneck dalam proses produksi. Bottleneck adalah bagian dari proses produksi yang memiliki kapasitas yang lebih rendah dibandingkan dengan bagian lainnya, sehingga menjadi penghambat dalam mencapai angka perhitungan yang diinginkan. Dengan mengidentifikasi bottleneck, perusahaan dapat menentukan area yang perlu diperbaiki agar dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Merancang layout pabrik yang efisien
Setelah mengidentifikasi bottleneck, tahap selanjutnya adalah merancang layout pabrik yang efisien. Dalam merancang layout pabrik, perlu dipertimbangkan bagaimana material akan mengalir dalam proses produksi, bagaimana pekerja akan bergerak dalam pabrik, dan bagaimana mesin dan alat produksi ditempatkan. Layout yang efisien akan membantu perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih mudah.
Menentukan strategi pengurangan pemborosan
Pada tahap ini, perusahaan perlu menentukan strategi pengurangan pemborosan dalam proses produksinya. Pemborosan dapat terjadi karena beberapa alasan seperti proses yang tidak perlu, waktu tunggu yang lama, penggunaan material yang berlebihan, dan lain sebagainya. Dengan menentukan strategi pengurangan pemborosan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.
Memantau dan meningkatkan efisiensi produksi
Setelah semua tahap di atas telah dilakukan, tahap terakhir dalam implementasi takt time adalah memantau dan meningkatkan efisiensi produksi secara berkala. Perusahaan dapat menggunakan data produksi untuk memantau kinerja produksi dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Hal ini akan membantu perusahaan mencapai kinerja yang optimal dan meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa takt time adalah konsep dalam manajemen produksi yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi. Dengan menghitungnya, perusahaan dapat merancang proses produksi yang lebih efisien dan meminimalkan pemborosan dalam proses produksi.
Komentar
Posting Komentar