Proses Produksi Komposit

                                                      Proses Produksi Komposit



Proses produksi komposit melibatkan berbagai metode seperti cetak tekan, hand lay-up, dan infusi resin, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, serta digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis komposit dengan sifat yang berbeda. 

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang proses produksi komposit:

1. Metode Produksi Komposit:

     Cetakan Terbuka (Open Mould Process):

     Hand Lay-up: Metode sederhana dengan menyusun lapisan serat dan menuangkan resin secara manual, kemudian meratakan dengan rol atau kuas. 

    Penyemprotan (Spray-up): Serupa dengan hand lay-up, namun resin disemprotkan ke serat yang sudah dipersiapkan. 

    Cetakan Tertutup (Closed Mould Process):

    Infusi Resin (Resin Infusion): Resin dialirkan ke dalam cetakan yang berisi serat, kemudian dipompa keluar untuk memastikan kelebihan resin terbuang. 

    Pencetakan Autoklaf: Lapisan komposit yang sudah diresapi resin dipanaskan dan ditekan dalam autoklaf untuk menghasilkan komponen komposit yang ringan namun kuat. 

  Metode Lain:

  Pultrusion: Serat ditarik melalui bak resin dan diaplikasikan di bawah tekanan ke mandrel cembung, kemudian diputar dan serat dilepaskan untuk meletakkan serat dalam geometri yang diinginkan. 

  Sheet Molding Compound (SMC): Metode yang digunakan untuk skala besar atau industri, melibatkan pencetakan bahan komposit yang sudah dipersiapkan. 

    Pencetakan Polimer Cor (Polymer Casting): Proses di mana resin polimer dicampur dengan serat dan dicor ke dalam cetakan. 

2. Bahan Baku Komposit:

   Matriks:

Bahan yang membentuk dasar komposit, seperti polimer (resin), logam, atau keramik. 

   Penguat (Reinforcement):

Bahan yang meningkatkan kekuatan dan kekakuan komposit, seperti serat (karbon, kaca, aramida), partikel, atau tabung. 

3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi:

Jenis Resin: Mempengaruhi sifat komposit, seperti kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap panas. 

Jenis Serat: Mempengaruhi kekuatan, kekakuan, dan berat komposit. 

Proses Curing: Suhu dan tekanan yang digunakan selama proses pengawetan resin, yang memengaruhi kekuatan dan kekakuan komposit. 

Fraksi Volume Serat: Persentase serat dalam komposit, yang memengaruhi kekuatan dan kekakuan. 

Tekanan: Tekanan yang digunakan selama proses produksi, yang memengaruhi kepadatan dan ketebalan komposit. 

4. Contoh Aplikasi Komposit:

Dirgantara: Komponen pesawat terbang yang ringan dan kuat.

Otomotif: Body mobil, komponen suspensi, dan interior.

Bangunan: Panel dinding, atap, dan elemen struktural.

Kapal: Lambung kapal, dek, dan interior.

Olahraga: Peralatan olahraga, seperti raket, tongkat, dan papan selancar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material Teknik ( Logam Ferro )

Proses Manufaktur

MATERIAL KOMPOSIT DAN PEMANFAATANNYA