Sejarah Material Plastik
Sejarah Material Plastik

Kata ‘plastic’ awalnya merujuk pada material yang fleksibel
dan mudah dibentuk. Baru di awal tahun 80-an, kata ‘plastic’ berubah mewakili
material polimer. Polimer sendiri artinya ‘terdiri dari banyak bagian’ atau
banyak rantai molekul. Polimer alami bisa ditemukan di alam, contohnya selulosa
yang berasal dari tumbuhan.
Baru di
pertengahan tahun 1800-an lah manusia mulai menciptakan polimer sintetik atau
polimer buatan. Terkadang polimer sintetik juga menggunakan
campuran bahan alami seperti selulosa, namun seringkali polimer sintetik
menggunakan banyak atom karbon yang berasal dari minyak bumi dan sumber daya
fosil.
Polimer
sintetik memliki karakteristik kuat, ringan, dan fleksibel. Polimer sintetik
memiliki sifat ‘plastic’.
Sebelum
diciptakannya plastik, bidang industri bergantung sepenuhnya pada alam: salah satunya kertas yang berasal dari kayu.
Kertas mudah dibentuk dan ringan, namun tidak kuat, tidak tahan lama, dan menghabiskan
persediaan kayu yang penting bagi ketersediaan oksigen dan pelestarian
lingkungan.
Pada 1800-an, polimer
sintetis atau plastik awalnya diciptakan untuk menggantikan penggunaan kertas
yang membutuhkan kayu (sumber: Forbes)
Penggunaan
material lainnya seperti logam, batu, tulang, tanduk, taring, juga tidak mudah
didapatkan dan mudah diproses, sehingga ilmuwan mencari alternatif material
lain yang bisa diproduksi secara massal, ringan, kuat, tahan lama, murah, dan
tidak sepenuhnya bergantung pada sumber daya alam.
Maka saat
polimer sintetik yang belakangan dikenal sebagai plastik mulai ditemukan dan
berkembang, revolusi plastik pun dimulai
di dunia industri.
Meski
sebagian besar karena alasan ekonomis dan praktis, plastik, yang saat ini
membuat kita kewalahan, awalnya diciptakan salah satunya sebagai solusi untuk
menjaga ketersediaan sumber daya alami di bumi.
Meski sebagian besar karena
alasan ekonomis dan praktis, plastik, yang saat ini membuat kita kewalahan,
awalnya diciptakan salah satunya sebagai solusi untuk menjaga ketersediaan
sumber daya alami di bumi.
Perkembangan
Plastik
Berikut adalah rangkuman dari perkembangan polimer sintetik
sejak awal pertama kali ditemukan hingga saat ini:
1.
Di tahun 1839, Charles Goodyear tanpa sengaja menemukan proses
bernama vulkanisasi yang menciptakan material karet yang lebih elastis dan
kuat. Material ciptaan Charles Goodyear ini juga merupakan salah satu kombinasi
polimer yang pertama kali ditemukan
2.
Di tahun 1846, Charles Schonbein, ahli kimia dari Swiss,
menemukan nitrocellulose secara tidak sengaja saat menumpahkan campuran nitric
acid-sulfuric acid pada kapas.
3.
Pada tahun 1855, Alexander Parkes menemukan Celluloid atau yang
biasa disebut juga Parkesine, yaitu material campuran nitrat selulosa dan
camphor/kapur. Celluloid atau Parkesine ini merupakan thermoplastic pertama
yang memiliki karakter fleksibel saat terkena panas dan kembali kaku saat
dingin.
4.
Plastik industri pertama diciptakan pada tahun 1869 oleh John
Wesley Hyatt, yang waktu itu mendapat tantangan hadiah sejumlah $10.000 dari
sebuah perusahaan di New York bagi siapapun yang bisa menemukan material
alternatif dari gading.
5.
Di tahun 1907, Leo Hendrik Baekeland, seorang Belgia yang lahir
di Amerika menciptakan Bakelite, polimer sintetik pertama yang diciptakan dari
campuran phenol dan formaldehyde.
6.
Di tahun 1930-an, ahli kimia dari Dupont bernama Wallace
Carruthers menemukan kombinasi polimer dari kondensasi adipic acid dan jenis
tertentu diaminohexane monomers yang dapat ditarik dan dibentuk menjadi benang
yang kuat, mirip dengan sutra. Bahan yang ringan, kuat, dan tahan lama tersebut
dikenal sebagai Nilon.
Setelahnya,
berbagai jenis sintetik polimer dan kombinasinya dengan material mulai
ditemukan, seperti implan silikon yang ditemukan pada tahun 1962, material
plastik jenis PVC yang ditemukan pada 1969, material plastik jenis HDPE yang
ditemukan pada tahun 1970, hingga Bioplastic yang pertama kali ditemukan oleh
Maurice Lemoigne pada tahun 1926.
Dilema
Plastik
Plastik terbukti bermanfaat dalam banyak hal. Meskipun itu
menjadi salah satu masalah kita yang paling memprihatinkan sekarang, kita tidak
dapat menyangkal fakta bahwa plastik masih dibutuhkan untuk beberapa bidang
dalam kehidupan kita, seperti: medis dan kesehatan.
Ada banyak
instrumen medis dan kondisi medis yang dapat dibantu dan ditingkatkan dengan
menggunakan plastik. Pasien dengan kondisi saraf yang parah seperti Parkinson,
orang tua dengan masalah gerakan, balita yang masih belajar untuk melatih keterampilan
motorik mereka, mereka semua membutuhkan bahan yang fleksibel, ringan, tetapi
tahan lama dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Plastik
masih merupakan salah satu penemuan terbaik manusia. Tetapi kami memproduksinya
terlalu banyak, terlalu cepat, sehingga menumpuk dan kami perlu menemukan cara
untuk memperlambat dan mengurangi dudukan plastik yang kami buat sedemikian
tinggi.
Bioplastik,
meskipun dimaksudkan sebagai solusi untuk kebutuhan plastik sintetis dan proses
daur ulangnya di alam, masih mengundang pro dan kontra.
Bioplastik
dimaksudkan untuk terdegradasi lebih cepat daripada plastik sintetis (sumber:
ecoticias)
Bioplastic
masih harus menjalani banyak tes dan pengembangan untuk benar-benar dapat
terurai dengan mudah di alam dan meninggalkan dampak minimum bagi lingkungan.
Untuk dapat digunakan dengan optimal, bioplastic masih membutuhkan sistem
khusus, dan ini berarti diperlukan adanya persiapan dari sistem pengelolaan
sampah di masing-masing negara yang ingin menggantikan penggunaan plastik
sintetik polimer dengan bioplastic.
Jika kita
tidak melakukan itu, ditakutkan bahwa bioplastic akan menjadi masalah kita
berikutnya, seperti apa yang terjadi antar plastik dan kertas 200 tahun yang
lalu
Komentar
Posting Komentar