Production Levelling (Heijunka)

Production Levelling (Heijunka)

 


Production levelling, yang juga dikenal sebagai heijunka (dari bahasa Jepang yang berarti "penyeimbangan"), adalah strategi untuk mengurangi variasi dalam produksi dan membuat alur kerja lebih stabil. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat produksi yang konsisten, terlepas dari perubahan permintaan pelanggan, sehingga dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. 

Penjelasan Lebih Lanjut:

·               Mengurangi variasi:

Production levelling bertujuan untuk menyamaratakan produksi di berbagai produk, tipe, dan waktu, sehingga tidak ada periode produksi yang terlalu tinggi atau rendah. 

·                Meningkatkan efisiensi:

Dengan produksi yang stabil, waktu persiapan (setup time) dapat dikurangi, persediaan dapat dikelola dengan lebih efektif, dan kemungkinan terjadi kesalahan (defects) dapat diminimalkan. 

·                Mengurangi pemborosan:

Production levelling membantu mengurangi pemborosan yang terkait dengan persediaan, waktu tunggu, dan lembur. 

·                Terdapat dua jenis production leveling:

·                Leveling by volume (perataan volume): Menyusun jadwal

produksi agar volume produksi relatif sama dari waktu ke waktu. 

·                Leveling by product mix (perataan tipe produk): Menyusun

jadwal produksi agar berbagai tipe produk diproduksi secara  merata. 

·               Hubungannya dengan Lean Manufacturing:

Production levelling adalah bagian penting dari prinsip lean manufacturing, di mana fokusnya adalah pada efisiensi dan pengurangan pemborosan. 

·                Contoh:

Jika sebuah pabrik memproduksi berbagai jenis pakaian, production leveling dapat membantu memastikan bahwa setiap jenis pakaian diproduksi dengan jumlah yang relatif sama, terlepas dari permintaan aktual, sehingga tidak terjadi kelebihan persediaan pada satu jenis pakaian dan kekurangan pada jenis lain. 

Manfaat Production Levelling:

·                Pengurangan biaya persediaan:

Dengan persediaan yang lebih stabil, biaya penyimpanan dan biaya modal dapat dikurangi.

·               Waktu tunggu yang lebih pendek:

Alur kerja yang lebih stabil dapat mengurangi waktu tunggu untuk pelanggan.

·               Kualitas produk yang lebih baik:

Dengan alur kerja yang lebih stabil, kemungkinan terjadi kesalahan dapat dikurangi.

·                Fleksibilitas yang lebih besar:

Dengan produksi yang lebih stabil, pabrik dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan permintaan

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material Teknik ( Logam Ferro )

Reject & Defect

Proses Manufaktur