Six Big Losses (Enam Kerugian Besar)
Six Big Losses (Enam Kerugian Besar)
.jpg)
Six Big Losses (Enam Kerugian Besar) adalah enam sumber
utama kerugian yang mengurangi efektivitas dan produktivitas mesin di industri
manufaktur, yang meliputi kerusakan teknis (technical breakdown), setup dan
penyesuaian (setup and adjustment), idling dan penghentian kecil (idling &
minor stoppages), kecepatan berkurang (reduced speed), cacat produksi (defects
& rework), dan cacat dari awal hingga produksi stabil (scrap). Konsep
ini diperkenalkan oleh Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) dan
merupakan bagian penting dari Total Productive Maintenance (TPM) untuk
meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Kategori Utama Six Big Losses
Six Big Losses dikelompokkan menjadi tiga kategori utama:
1. Downtime Losses
(Kerugian Akibat Waktu Henti)
·
Technical Breakdown : Kerugian
akibat kerusakan mesin yang tidak terencana dan menghentikan produksi.
·
Setup and Adjustment : Waktu yang hilang
selama proses pemasangan dan penyetelan peralatan untuk memproduksi jenis
produk baru.
2. Speed Losses
(Kerugian Akibat Penurunan Kecepatan)
·
Idling and Minor Stoppages : Peralatan
berhenti untuk waktu singkat, yang biasanya dapat diselesaikan oleh operator.
·
Reduced Speed : Peralatan
berjalan lebih lambat dari kecepatan idealnya, menyebabkan produktivitas menurun.
3.
Defect Losses
(Kerugian Akibat Cacat)
·
Defects and Rework : Produksi
barang cacat yang memerlukan pengerjaan ulang (rework).
·
Scrap: Produk
cacat yang tidak dapat diperbaiki atau dikerjakan ulang, sehingga menjadi bahan
buangan.
Tujuan Konsep Six Big Losses
Tujuan utama dari Six Big Losses adalah untuk:
·
Mengidentifikasi dan menganalisis penyebab kerugian utama pada
mesin.
·
Meningkatkan tingkat efektivitas keseluruhan peralatan (OEE),
yaitu ukuran kinerja mesin produksi.
·
Meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas secara
keseluruhan
Komentar
Posting Komentar